Mohon tunggu...
Nadya Nadine
Nadya Nadine Mohon Tunggu... Lainnya - Cepernis yang suka psikologi

Lahir di Banyuwangi, besar di ibu kota Jakarta, merambah dunia untuk mencari sesuap nasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mayat

30 Desember 2019   13:30 Diperbarui: 30 Desember 2019   13:58 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber: yukepo.com/14/11/2017)

diam
untuk waktu ke depan

telah melayang-layang
narapidana raga
bebas keluar dari penjara
jasmaniah

pasi
untuk darah yang berhenti

telah berenang-renang
fulan sang tawanan badan
merindukan keabadian
haribaan

(Denpasar-Bali, Rabo 31 Desember 2008, 1001 Puisi Nadya-Nadine).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun