Mohon tunggu...
Nadya Nadine
Nadya Nadine Mohon Tunggu... Lainnya - Cepernis yang suka psikologi

Lahir di Banyuwangi, besar di ibu kota Jakarta, merambah dunia untuk mencari sesuap nasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pada Tanah Menanam Luka

19 Desember 2019   07:29 Diperbarui: 19 Desember 2019   07:29 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber: id.lovepik.com)

dan tanah itu telah menanam luka
bersedia menimbuninya
kelak, kan kupetik buahnya
berlian-berlian dari pohon yang menaungi
dari rempah yang melumuri senyuman sepah

ketika kotoran-kotoran tanah itu menghujani batu airmata di kesilaman emas
sementara sampah-sampah itu menjadikannya limbah yang tersingkirkan dari tempatnya

pada tanah menanam luka
kusiramkan air-air menyuburkan
darah biru sepi membekukan kebodohan diri
mewujud berlian utuh
dari luka-luka yang membatu

(Denpasar-Bali, Rabo 17 Desember 2008, 1001 Puisi Nadya Nadine).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun