Mohon tunggu...
Raden RoroNadya
Raden RoroNadya Mohon Tunggu... Mahasiswa - its me

everything gonna be okay

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fakta Mengejutkan di Balik Kematian NRW di Samping Makam Sang Ayah

7 Desember 2021   21:50 Diperbarui: 7 Desember 2021   21:50 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa waktu lalu tagar #SAVENOVIAWIDYASARI sempat menjadi trending di Twitter, lantaran ditemukan tewas di samping makam sang ayah dengan banyak fakta mengejutkan. Mahasiswi cantik asal Mojokerto ini ternyata merupakan mahasiswi semester 10 dari Universitas Brawijaya, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) yang mengambil program studi Pendidikan Bahasa Inggris.

Korban dengan nama lengkap Novia Widyasari Rahayu (NRW) yang berumur 23 tahun ini ditemukan tak bernyawa karena bunuh diri pada Kamis, 2 Desember 2021 pada pukul 15.30 WIB dengan botol coklat yang ditemukan disebelahnya.

Botol tersebut merupakan racun dengan jenis Potasium Sianida, yang dibeli oleh NRW(23) pada dalah satu platform toko online. Racun sejenis potasium ini cukup mudah ditemukan di masyarakat karena biasa digunakan untuk membunuh tikus ataupun ikan, dan juga banyak disediakan oleh toko kimia.

Kasus bunuh diri yang dilakukan oleh perempuan cantik berdarah jawa ini menyeret nama dari salah satu anggota kepolisian Pasuruan yaitu Bripda Randy Bagus (RB) berumur 23 tahun, yang diketahui merupakan kekasih dari korban sejak Oktober 2019.
Gadis cantik kelahiran 4 November 1998 ini memilih mengakhiri hidupnya dengan tragis dikarenakan depresi, stress dan tekanan yang sang kekasih karena melakukan tindakan pemaksaan aborsi.

Tindakan kriminal dengan jenis aborsi ini tidak hanya dilakukan sekali, tapi RB (23) sudah melakukan pemaksaan aborsi ini sebanyak 2 kali. Dari keterangan dikatakan bahwa aborsi pertama dilakukan pada Maret 2020 saat usia kandungan baru dalam hitungan minggu, dan yang kedua pada Agustus 2021 saat usia kandungan nya sudah mencapai 4 bulan.

Tekanan yang di berikan kepada korban tidak hanya datang dari sang kekasih, akan tetapi juga dari pihak keluarga RB, yang mengatakan bahwa kejadian yang menimpa NRW ini merupakan salah dari dirinya sendiri dan tidak ingin melakukan pertanggung jawaban karena sang anak baru masuk kepolisian.

Fakta mengejutkan lainnya dari penulis buku berjudul Laras Asa ini juga pernah mendapatkan kekerasan seksual di kampus oleh kakak tingkat nya sendiri pada tahun 2017.

NWR sempat melaporkan kasus ini pada awal tahun 2020 kepada pihak fungsionaris FIB UB, dengan pelaku yang diketahui merupakan kakak tingkat dari program studi yang sama yang bernama Rahmat Adi Wijaya (RAW). FIB UB menindaklanjuti kasu ini .secara cepat dengan membentuk komisi etik dan pihak dari FIB UB sangat merahasiakan identitas dari NWR demi kelancaran proses akademik dari si korban.

RAW sudah mendapatkan sanksi tegas saat terbukti bersalah dan juga telah mendapatkan pembinaan dari pihak kampus begitu juga dengan si korban telah mendapatkan pendampingan dari pihak kampus sesuai dengan peraturan komisi etik yang berlaku.

Universitas Brawijaya mengatakan turut beruka cita atas meninggalnya NWR dan mudah-mudahan kasus ini dapat terungkap secepatnya oleh pihak kepolisian. Pihak kampus juga menegaskan bahwasannya, kasus yang terjadi sekarang tidak ada hubungannya dengan kasus lama dan ini hanya murni dari kasus yang dilakukan oleh RB sang kekasih korban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun