Mohon tunggu...
Nadya Khairunisa N
Nadya Khairunisa N Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa

and while we see the cloud, let us not shut our eyes to the silver lining

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Covid-19 dan Segala Upaya Pemerintah

21 Juli 2021   21:53 Diperbarui: 21 Juli 2021   22:16 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto : CNN Indonesia/Andry Novelino)

Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia, angka kematian serta jumlah pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit kembali meningkat dalam beberapa hari terakhir. Puncak peningkatan terjadi pada Jumat, 16 Juli 2021 yang disampaikan oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19 lewat situs covid19.go.id bahwa terdapat 54.512 kasus baru, tertinggi sejak dimulainya pandemi.

Karena varian Delta Covid-19 yang lebih ganas merupakan penyebab dari lonjakan infeksi dan kematian di Indonesia yang memiliki lebih dari 270 juta penduduk sebagai pusat pandemi baru di Asia, mengalahkan India.

Pada 20 Juli 2021, Satgas Covid-19 menunjukkan ada penambahan 38.325 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Dengan adanya penambahan tersebut, perhitungan kumulatif kasus yang dikonfirmasi di Tanah Air naik menjadi 2.950.058 orang.

Data yang sama menunjukkan harapan dengan bertambahnya pasien sembuh setelah terpapar Covid-19. Per-harinya, jumlah pasien yang sembuh setelah terinfeksi virus corona bertambah 29.791 orang dengan jumlah pasien yang sembuh 2.323.666 orang.

Namun, jumlah pasien yang meninggal setelah terpapar Covid-19 juga terus bertambah. Satgas Covid-19 melaporkan terdapat 1.280 pasien yang tutup usia. Sehingga, angka kematian akibat Covid-19 mencapai 76.200 orang sejak awal pandemi.

Lonjakan kasus Covid-19 dan kolapsnya fasilitas kesehatan terekam dalam jejak digital kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU yang diunggah oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Sejumlah layanan instalasi gawat darurat (IGD) dan unit perawatan intensif (ICU) di beberapa rumah sakit (RS) Indonesia penuh dengan pasien.

Ketersediaan tempat tidur di RS di Indonesia meningkat, ada 400.000 tempat tidur di RS, 30 persen di antaranya dialokasikan untuk pasien Covid-19. Sebelum Lebaran Idul Fitri pada Mei tahun ini, tempat tidur yang terisi pasien Covid-19 hanya 23 ribu dari 120 ribu tempat tidur. Tetapi, selama enam hingga tujuh minggu terakhir, jumlahnya meningkat menjadi 90 ribu, kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

(Foto: Kompas.com/Garry Lotulung) 
(Foto: Kompas.com/Garry Lotulung) 

Peningkatan jumlah pasien tentu berimbas pada krisis oksigen. Dampaknya, salah satu vendor penyedia pasokan oksigen PT Samator Gas Industri Surakarta kewalahan memenuhi lonjakan permintaan oksigen dari sejumlah RS. Permintaannya meningkat 200 persen dibandingkan kondisi normal, kata Nanda Prasojo Pjs Kepala Cabang PT tersebut. Saat ini, oksigen tersebut hanya diprioritaskan untuk memenuhi oksigen di sejumlah RS.

Nanda mengakui permasalahan yang ada terdapat pada sektor distribusi. Ketika tenaga sudah dimaksimalkan namun, keterbatasan jumlah sopir dan kernet mobil tangka tak bisa dipungkiri. Maka, dengan kondisi pegawai yang masuk kerja tanpa libur itu beberapa sopir pun meminta izin tidak masuk karena sakit. Nanda tetap berharap bisa menyuplai oksigen ke rumah sakit yang tidak bisa mengambil sendiri ke tempatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun