Mohon tunggu...
nadya andini
nadya andini Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Desa Wonokitri Berubah Menjadi Cantik untuk Menarik Wisatawan

6 Juli 2018   12:51 Diperbarui: 6 Juli 2018   12:57 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu, (1/7) mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) yang bergabung dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Wonokitri Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan membangun program kerja berupa bersih-bersih desa dengan menggerakkan masyarakat Wonokitri. 

Desa Wonokitri adalah desa terdekat dari Bromo, oleh sebab itu Desa Wonokitri berpotensi tinggi dalam desa wisata. Hal tersebut terbukti banyak wisatawan yang singgah di Desa Wonokitri. Program kerja bersih desa bertujuan untuk membuat Desa Wonokitri semakin tertata, nyaman, dan indah.  

Program kerja bersih desa yang melibatkan semua warga ini diberi nama dengan kegiatan"Minggu Bersih" karena dilakukan setiap minggu pagi sekitar pukul 05.30 sampai sekitar pukul 06.30.

Kelompok mahasiswa KKN UM di Desa Wonokitri bekerjasama dengan perangkat desa dan ibu-ibu PKK untuk mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan Minggu Bersih, sehingga kegiatan minggu bersih terancang dengan baik. Pelaksanaan minggu bersih dilakukan dengan menyebar di 10 titik  yang ada di desa Wonokitri. 

Masing-masing anggotanya terdiri dari warga sekitar yang tempat tinggalnya berada disekitar titik tersebut. Masing-masing titik tersebut berlomba untuk menjadikan tempatnya yang paling bersih, unik, dan terawat. Karena akan ada perlombaan tempat paling yang paling bagus diantara 10 titik tersebut, dan ibu kepala desa akan memberi apresiasi kepada salah satu titik yang akan menjadi titik tempat terbaik. Oleh sebab itu, para warga sangat antusias untuk mengikuti kegiatan minggu bersih.

Adapun keunikan dari program ini, yaitu sanksi yang disepakati bersama, bila ada warga yang tidak mengikuti kegiatan minggu bersih akan dikenakan denda sebanyak Rp 5.000. dan perangkat desa selalu melakukan presensi ketika kegiatan minggu bersih berlangsung. 

"Setiap minggu bersih kita selalu melakukan presensi, bila ada warga yang tidak mengikuti kegiatan minggu bersih, maka akan dikenakan denda lima ribu rupiah setiap orangnya. Dan uang tersebut digunakan untuk membeli peralatan yang digunakan untuk kepentingan minggu bersih seperti pacul, arit, dan sebagainya" ujar ibu RT.

Kegiatan minggu bersih tidak hanya melakukan bersih desa seperti menyapu, membersihkan selogan atau membersihkan hama liar dijalan saja. 

Namun, kegiatan minggu bersih juga di iringi dengan pemilahan dan pegolahan sampah organik menjadi kompos organik. Mulanya warga Wonokitri tidak pernah memilah sampah organik dan anorganik, ketika teman-teman KKN UM melakukan penyuluhan tentang pemilahan sampah dan pengolahan sampah, masyarakatpun memahami hal tersebut dan mereka mulai memisahkan sampah argonik dan anorganik.

 Mahasiswa UM sudah bekerjasama dengan kepala desa untuk membangun program pembuatan kompos dari sampah organik, namun karena terkendala oleh lahan yang akan digunakan untuk pembuatan kompos, maka pembuatan kompos pun masih belum terlaksana. Namun Bapak Ikhsan selaku kepala desa masih berusaha untuk hal tersebut.

Kegiatan minggu bersih merupakan jamu mujarab untuk menjadikan Desa Wonokitri menjadi desa yang cantik. Hal tersebut terbukti, ada tatanan tanaman toga nan elok di atas rak pada setiap titik. Setiap setelah minggu bersih terlaksana, tidak ada satupun sampah yang berserakan dijalan. Desa semakin bersih dan nyaman. (Nadya Andini)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun