Mohon tunggu...
Nadya Natalia
Nadya Natalia Mohon Tunggu... -

Menulis menghidupkan kenangan yang pernah ada, dan membiarkan otak terus bekerja.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | "Before You Go"

4 Juni 2018   11:29 Diperbarui: 4 Juni 2018   12:13 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Entah sudah berapa kali ia menyebut nama itu dalam pikirannya, sudah tak terhitung berapa kali nama itu menimbulkan debaran aneh di dalam hatinya.

Felise sudah menyukainya sejak duduk di bangku kelas delapan---tiga tahun lamanya perasaan itu singgah dan enggan pergi dari hidupnya.

Bermula dari sebuah peristiwa tiga tahun lalu yang mengubah segalanya. Saat itu Anthony sedang berada di masa terakhirnya memakai seragam putih-biru. Ia sudah bisa mengenali perasaan cinta yang tumbuh dalam hatinya pertama kali kedua matanya bertatapan dengan sepasang mata penuh kharisma itu. Namun di semester itu tidak banyak kesempatan yang didapatnya untuk berjumpa dengan Anthony di tengah kesibukan persiapan ujian nasional.

Bahkan sampai menginjak SMA pun, Felise masih belum mampu lepas dari bayang-bayang Anthony. Ia tahu Anthony sang bintang sekolah yang sangat populer di mata perempuan tidak mungkin mengingat kenangan sepintas lalu akan dirinya dua tahun lalu. Ia sempat ingin menyerah, apalagi Josh teman sekelasnya terus mengejarnya meskipun tahu hatinya masih tertutup rapat.

Setelah setahun berlalu, ia merasa sudah tidak sanggup melanjutkan kepura-puraannya terhadap Josh. Pemuda itu sangat dibutuhkannya sebagai sahabat baik yang selalu menyediakan telinga baginya menumpahkan unek-unek, namun status kekasih yang mereka sandang terasa membebaninya.

Ini tahun terakhir pelajar angkatan Anthony menyandang status pelajar SMA. Sebelum kesempatannya benar-benar hilang, paling tidak pemuda itu harus tahu perasaannya.

***

Cokelat berbentuk hati itu terlihat begitu simpel, tidak ada ornamen khusus yang menghiasinya. Dengan hadiah simpel ini, Felise berharap Anthony mampu melihat ketulusannya tanpa embel-embel apapun. Lagipula ia takut tulisan di atas cokelat seperti "I love you" maupun ukiran nama pemuda itu akan menimbulkan kesan berlebihan. Memangnya siapa dia sampai berani-berani membuat tulisan itu untuk Anthony?

"Udah siap?"

Felise memandang Erika dengan tatapan ragu. Mendadak rasa pesimisnya menyeruak begitu saja. "Kayaknya percuma deh, Ka. Aduh, kamu mau cokelatnya nggak?"

"Entar dikira kita lesbian lagi," Erika mencibir geli. "Pede ajalah Fel. Beberapa bulan lagi Anthony udah nggak bakal di sekolah ini lagi, jadi paling nggak dia harus tahu betapa kamu suka sama dia setengah mati. Crush selama tiga tahun itu patut diacungi jempol, loh."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun