Mohon tunggu...
Nadya Agus Salim
Nadya Agus Salim Mohon Tunggu... Guru - Seorang Penulis yang juga berprofesi sebagai pendidik

Nadya. terkenal dengan nama Pena Nadya Agus Salim ,. Ibu dua orang anak ini adalah seorang guru SMK yang memiliki hobby menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Luluhnya Hati Sang Juara

19 Oktober 2021   08:10 Diperbarui: 19 Oktober 2021   08:29 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sambil berkata Alvin langsung berjalan ke luar kelas ikut bergabung dengan teman-temannya di kantin.

Bel berbunyi, tanda waktu istirahat telah tiba.  Di ruang guru, Bu Ely bertanya kepada Bu Risa.  Bu Risa mengajar bidang studi matematika.

"Bu Risa!  Ada kejadian apa di kelas suara gaduhnya terdengar hingga ke ruang guru?"

Bu Risa pun menceritakan kejadian di kelas Alvin, dan memang saat itu bu Risa yang emosi mendengar jawaban dari Alvin tanpa sadar menggebrak meja. Bukannya meminta maaf,  Alvin malah membalas dengan menendang meja hingga tumbang, kemudian segera berlalu keluar kelas dan bergabung bersama teman-temannya.

 Aku pun merenung tentang kejadian barusan, saat ini aku menjabat sebagai pembina osis.

"Api dengan api tak bisa dilawan, karena akan semakin membesar."

"Api harus dilawan dengan air, untuk memadamkannya.  Kekerasan tak bisa dilawan dengan kekerasan,  tapi lawanlah dengan kelemah lembutan."

Alvin seorang anak yang cerdas, hanya sikapnya yang keras kepala tak mau menerima teguran. Anak yang cerdas kebanyakan suka membaca, dan aku yakin Alvin pun demikian.

Aku teringat memiliki tiga buah buku tentang bagaimana melatih kecerdasan IQ,EQ dan SQ, karangan Ridwan Muhri, trainer dari ESQ 165, jilid 1 sampai 3, ESQ for Teens judul bukunya. Keesokan harinya aku memanggil Alvin dan memberikannya 3 buah buku tersebut.

"Alvin! Panggilku. Ibu ada  tiga buah buku dan buku ini tidak dijual bebas, jangan dipinjamkan ke sembarang orang, kalau hilang tak ada gantinya," kataku.

 "Iya bu," jawabnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun