Mohon tunggu...
Nadia nurulfajrin
Nadia nurulfajrin Mohon Tunggu... Lainnya - 20thn

Hi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pencemaran Lingkungan Menghancurkan Bumi

8 Desember 2020   08:29 Diperbarui: 8 Desember 2020   08:30 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Polusi bumi adalah degradasi permukaan tanah dunia yang sering disebabkan oleh tindakan manusia dan penyalahgunaannya. Meningkatnya jumlah bidang tanah tandus dan jumlah tutupan tanah yang semakin berkurang berada dalam proporsi yang mengkhawatirkan. Lebih jauh lagi, perluasan kota-kota besar dan kecil karena pertambahan penduduk mengarah pada lebih banyak eksploitasi bumi. Penambalan dan reklamasi tanah sedang direncanakan dan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan lahan yang semakin meningkat. Hal ini menyebabkan lebih banyak kerusakan bumi, dan kontaminasi yang disebabkan oleh kandungan material bumi.

Pencemaran bumi dan lahan bumi ini juga akan berpengaruh terhadap polusi. Pengelolaan limbah perkotaan dan industri yang sembarangan, pemanfaatan mineral, dan penggunaan lahan yang tidak tepat oleh praktik pertanian yang tidak memadai adalah beberapa dari faktor-faktor yang berkontribusi ini. Demikian pula, meningkatnya urbanisasi, industrialisasi, dan tuntutan yang berbeda terhadap lingkungan dan sumber dayanya merupakan konsekuensi yang baik bagi beberapa negara.

Polusi terjadi ketika zat beracun atau berlebihan termasuk gas, partikulat, dan partikel alam dimasukkan ke atmosfer bumi. Ia mungkin memiliki penyakit, alergi dan bahkan membunuh manusia; ia juga dapat merusak organisme hidup yang berbeda, misalnya, makhluk dan hasil panen, dan dapat mengubah lingkungan alam atau buatan itu. Tindakan manusia dan operasi fisik akan menciptakan polusi. Ada beberapa macam polusi, yaitu polusi udara, pencemaran tanah, polusi air dan angin.

Menurut data Greenpeace yang diterima DW Indonesia, angka kematian dini akibat polusi udara di Indonesia sejak 1 Januari 2020 diperkirakan mencapai lebih dari 9.000 jiwa. Kematian dini di Jakarta diperkirakan mencapai 6.100 jiwa, di Surabaya mencapai 1.700 jiwa, di Denpasar sebanyak 410 jiwa, dan di Bandung sebanyak 1.400 jiwa. Kerugian ekonomi akibat buruknya kualitas udara di Indonesia juga diperkirakan mencapai puluhan triliun rupiah.

Polusi udara dapat menimbulkan efek berbahaya bagi manusia dan sistem. Materi ini bisa berupa partikel keras, tetesan cairan, atau gas. Polutan diklasifikasikan sebagai penting atau lebih rendah. Polutan utama biasanya dibuat oleh proses, misalnya kayu dari letusan gunung berapi. Contoh tambahan termasuk bahan bakar karbon monoksida dari knalpot transportasi motor atau sulfur dioksida yang dilepaskan dari pabrik ini.

Munculnya pabrik-pabrik besar dan konsumsi batu bara dalam jumlah besar menimbulkan polusi udara yang belum pernah terjadi sebelumnya dan sejumlah besar pelepasan bahan kimia industri menambah beban limbah hurman yang tidak diolah. Chicago dan Cincinnati adalah dua kota Amerika pertama yang memberlakukan undang-undang yang memastikan udara lebih bersih pada tahun 1881.

Revolusi Industri lah yang melahirkan pencemaran lingkungan seperti yang kita kenal sekarang. London juga mencatat salah satu kasus ekstrim yang paling serius dari masalah kualitas air dengan Great Stink on the Thames tahun 1858, yang menyebabkan pembangunan sistem pembuangan limbah London tidak lama kemudian. Masalah polusi meningkat karena pertumbuhan penduduk jauh melebihi kemampuan lingkungan untuk menangani masalah sampah mereka. Para reformis mulai menuntut sistem saluran pembuangan dan air bersih.

Polusi angin dan air jauh lebih terlihat daripada kontaminasi tanah dan menimbulkan reaksi yang lebih mendalam. Polusi tanah merupakan masalah yang sama pentingnya dan seringkali juga menyebabkan polusi makanan melalui meresap ke permukaan air atau aliran erosi ke perairan umum. 

Suatu negara akan menjalankan semua undang-undang anti polusi yang diinginkannya, tetapi jika tetangganya di sekitar perbatasan masih mencemari tingkat yang sangat tinggi, polusi masih dapat terjadi. Pastinya, pada poin yang paling fundamental, semuanya bersifat lokal. Perubahan dimulai dengan satu orang melakukan satu hal pada satu posisi. Tetapi tanpa pemikiran bersama dan pembuatan yang terkoordinasi, solusi lokal untuk masalah dunia tidak ada artinya.

Dalam pengendalian polusi, teknik yang digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan aliran zat-zat yang dapat merusak lingkungan atau menyebabkan kesejahteraan ke udara. Kekuatan pencemaran ini merupakan salah satu bidang utama pengendalian pencemaran, bersama dengan pengolahan limbah, pengelolaan limbah padat, dan tata kelola limbah berbahaya. 

Polusi tetap menjadi ancaman kesehatan global yang tinggi meskipun telah dilakukan beberapa dekade upaya untuk mencegahnya, Penelitian terbaru dari organisasi kesehatan dunia (yang) menemukan bahwa lebih dari 80 persen populasi perkotaan di bumi tinggal di negara-negara di mana tingkat gas secara teratur melanggar standar kesehatan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun