Mohon tunggu...
Nadiyah Ursyila Selsyilia
Nadiyah Ursyila Selsyilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Saya menyukai tulisan, saya senang untuk membaca. Saya cukup introvert, tapi saya senang bersosialisasi dengan orang lain. Saya menyukai harry potter, k-drama, dan saya cukup sering menengarkan musik lewat aplikasi spotify.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hanami, Festival Tahunan Bunga Sakura di Jepang

3 Mei 2023   23:30 Diperbarui: 3 Mei 2023   23:37 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memasuki akhir dari musim dingin, beberapa daerah di Jepang sudah mulai dihiasi dengan kuncup-kuncup bunga sakura. Selain menjadi bunga nasional, ternyata negara Jepang sendiri memiliki tradisi saat musim semi yang membuat Jepang mempunyai daya pikat tersendiri bagi para turis. Dan kegiatan tersebut bernama Hanami. 

Hanami merupakan sebuah tradisi di Jepang dalam menyambut musim semi. Terdiri dari singkatan “Hana wo Miru (花を見る)” yang berarti melihat bunga, dan juga dikenal dengan sebutan “Festival Bunga Sakura”. Hanami sudah lama dilakukan di Jepang. Yang merupakan salah satu cara menyambut musim semi yang paling populer. Kegiatan ini sudah ada dan dijalankan sejak periode Nara. 

Awal mula penduduk Jepang melakukan Hanami adalah dengan melihat bunga plum, tetapi ketika periode Heian, bunga sakura menjadi lebih menarik untuk dilihat dan dinikmati ketika melakukan Hanami.

Bunga yang identik dengan warna soft pink ini awalnya digunakan untuk memeriksa hari berkumpul tahunan dan musim berkembangnya padi. Karena penduduk Jepang mempercayai Essence of God di pohon ceri dan memberikan kontribusi, yang kemudian penduduk Jepang akan minum untuk merayakannya. 

Awalnya, hanami hanya terbatas pada ujung atas kekaisaran, tetapi seiring berjalannya waktu dan zaman, Hanami atau festival bunga sakura ini akhirnya bisa dinikmati oleh semua orang. Perayaan ini akan dilakukan setiap akhir bulan Maret hingga Bulan Mei, dan berlangsung selama beberapa hari hingga berminggu-minggu. 

Selain bunga sakura yang kita tahu adalah berwarna soft pink, ternyata ada beberapa jenis bunga sakura berbeda jenis yang bermekaran di masing-masing daerah Jepang. Yang pertama ada Someiyoshino, merupakan jenis bunga sakura yang paling banyak terlihat di Jepang. Someiyoshino merupakan jenis bunga sakura yang dikembangkan di Tokyo pada sekitar tahun 1860. 

Kedua adalah unga Satosakura, yang juga dikenal dengan sebutan Yaezakura karena kelopak bunganya yang bertumpuk. Berbanding terbalik dengan Someiyoshino, rentang waktu mekarnya satosakura sedikit lebih lambat. Di beberapa wilayah seperti Tokyo dan sekitarnya, Satosakura diperkirakan akan mekar sekitar pertengahan hingga akhir pada bulan April. 

expedia.co.id
expedia.co.id
Dan yang terakhir ada Shidarezakura. Bunga sakura yang satu ini mekar dalam keadaan batang cabangnya yang menggantung ke bawah. Shidarezakura dapat tumbuh dalam jangka waktu yang panjang, rentang waktu mekarnya adalah satu bulan lebih cepat dari Someiyoshino. 
student-activity.binus.ac.id
student-activity.binus.ac.id

Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan ketika kalian akan mengikuti Hanami. 

  1. Persiapkan Tikar

Tikar tersebut nantinya akan digunakan sebagai tempat duduk/alas duduk sambil menikmati pemandangan bunga sakura yang indah. BIasanya warna tikar yang digunakan yaitu, biru atau pink, karena dirasa kedua warna tersebut sangat cocok dipadukan dengan bunga sakura yang sedang bermekaran.

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun