Kegiatan Ramadhan dalam Pembelajaran Daring

Pada awal tahun 2020, dunia sedang waspada dengan sebuah virus yang disebut dengan corona virus yang menyebabkan penyakit COVID-19. COVID-19 diakibatkan oleh jenis coronavirus yang baru.Virus ini adalah jenis virus yang baru sehingga penyakit ini belum dikenal hingga terjadinya wabah COVID- 19 di Wuhan, China pada bulan Desember 2019.Kasus penyakit COVID-19 muncul dan menginfeksi manusia pertama kali di provinsi Wuhan,China. 

Pemerintah Indonesia telah menghimbau untuk tetap di dalam rumah dan mengisolasi diri. Pemerintah Indonesia menerapkan aturan PSBB yang merupakan singkatan dari Pembatasan Sosial Berskala Besar yang dibuat dalam rangka Penanganan COVID-19. Hal ini dilakukan dengan harapan virus tidak menyebar lebih luas dan upaya penyembuhan dapat berjalan maksimal. 

Dalam usaha pembatasan sosial ini pemerintah indonesia telah membatas kegiatan diluar rumah seperti kegiatan pendidikan yang telah dilakukan secara online melalui pembelajaran online. Berbagai media juga dapat digunakan untuk mendukung pelaksaan pembelajran secara daring misalnya kelas-kelas virtual menggunakan layanan aplikasi whatsapp group, google form, dan menampilkan sumber dari youtube.

Tahun ini merupakan tahun ke dua Ramadhan yang masih di selimuti dengan adanya virus Corona-19, sejak awalnya pandemic di Indonesia pada awal maret lalu hingga memasuki bulan Ramadhan pandemic Covid-19 masih terus menyerang. Hal ini menyebabkan suasana Ramadhan tahun ini sama dengan tahun sebelumnya, ssetiap bulan Ramadhan banyak kegiatan yang seharusnya dilaksanakan di masjid seperti shalat tarawih berjamaah, tadarus, pembagian takjil. Namun semua kegiatan ibadah dilakukan dirumah masing-masing. Apalagi keadaan seperti ini memaksakan siswa siswi belajar di masa pandemic ditambah dengan melakukan ibadah puasa yang membuat pembelajaran semakin tidak focus.

Pembelajaran daring di bulan Ramadhan guru hanya bisa memantau melalui daring, akan tetapi  hal itu tidak membuat kekhusukan kegiatan Ramadhan tahun ini menjadi tidak focus, guru menyertakan kegiatan yang positif dengan memberikan tugas membuat poster bertemakan Ramadhan, membaca Al-Qur'an, bersedekah dan buku sholat lima waktu yang didampingi orang tua.  Siswa diminta untuk mengirimkan foto kegiatan kemudian dikirimkan kepada guru kelas, selebihnya kegiatan dilanjutkan dengan pembelajaran tematik. Kegiatan tersebut bisa dijadikan alternative kegiatan keagamaan dibulan puasa namun semua tetap disesuaikan dengan keadaan kondisi siswa, orang tua dan sekolah masing-masing.