Pandemic yang sudah berlangsung cukup lama ini membuat ranah pendidikn terguncang, terutama daerah 3T yang belum memiliki cukup akses dikarenakan kondisi pembangunan yang belum cukup merata, atau dikarenakan pelayanan provider yang belum merambah daerah tersebut. Di Bandung akses serba bisa dijamin oleh pemerintah, akan tetapi masalah timbul dikarenakan adanya wabah Covid-19 yang menyebabkan diharuskannya pembelajaran jarak jauh dan bekerja dari rumah saja.
Anak sekolah mulai dari bangku kelas 1-6 menjadi persoalan serius, yang mana anak dalam usia demikian perlunya perhatian lebih dari orangtua dan juga guru. Keluhan terus terjadi, karena system yang berubah total membuat orangtua kewalahan dalam menghadapi sikap belajar anaknya, tentu saja bagaimana tidak. Biasanya orangtua hanya menitipkan anaknya belajar dan kembali melakukan rutinitas mencari nafkah bagi keluarga, sekarang bertambah berat yang mana harus mengurus anak dan pekerjaan full 24jam.
Kali ini Pemerintah ikut andil dalam perubahan secara bertahap, dengan memanfaatkan mahasiswa dan kekurangan system belajar anak usia dini. Maka ibarat “sekali mendayung dua, tiga pulau terlampaui”, guru dan orangtua terbantu dengan adanya program “Kampus Merdeka” ini, serta mahasiswa mendapatkan pengalaman yang berharga serta menghidupkan KKN dengan terjun langsung kelapangan mengurus para siswa di setiap Sekolah Dasar.
Salah satunya di SDN Muaraciwidey, kec. Katapang Kab. Bandung, mahasiswa dikirim langsung oleh pemerintah selama 3 bulan. Kuliah Kerja Nyata menjadi acuan kegiatan yang biasa dilakukan oleh mahasiswa, 3point utama dalam pelaksanaannya yakni membantu Administrasi sekolah, Proses KBM, dan Adaptasi Teknologi. Terhalang oleh kebijakan pemerintah yang tidak memperbolehkan kegiatan tatap muka, mahasiswa mengadakan program mengajar door to door dirumah orangtua murid yang tentunya dengan tetap menaati protocol Kesehatan. Respon orangtua sangat baik terhadap niatan kami, pembelajaran dilakukan dengan waktu yang berbeda. Juga anak-anak sangat antusias dalam kegiatan belajar luring karena umumnya mereka mulai bosan karena umumnya waktu yang mereka habiskan ilaah untuk bermain dirumah dan tidak bertemu dengan teman.
Selain berkaitan dengan pembelajaran, kami meninjau kurnagnya fasilitas seperti bangku yang mulai usang karena tak ada yang menempati, keadaan atap yang bocor untuk beberapa kelas membuat perlu adanya sedikit perombakan sekolah, selain itu kami mahasiswa ditugaskan membantu kegiatan administrasi disekolah, di SDN Muaraciwidey perpustakaan baru dibangun dengan bantuan dana dan tenaga warga, akan tetapi pengelolaannya yang masih kurang rapi, kami merapikan buku-buku dan menata ulang sesuai kelompok-kelompok. Kemudian tak hanya itu, anak – anak dan mahasiswa melakukan penghijauan sekolah dengan cara menanam pepohonan, dan kemudian ditanam dan dirawat lebih lanjut oleh sekolah.
Bandung dengan segala akses yang cukup, membuat pengadaptasian teknologi berjalan dengan baik. Umumnya para guru yang sudah terbiasa dengan gadget tinggal memperbaharui pengetahuan perihal teknologi keberlanjutan dalam dunia Pendidikan, mahasiswa melakukan kegiatan sharing session dengan para guru dan walikelas, antusias dalam acara tersebut direspon dengan baik yang membuat informasi dapat tersampaikan.
Semoga dengan adanya kegiatan ini, baik itu KKN maupun Kampus Mengajar dapat membuat kegiatan KBM dan Pendidikan di Indonesia dapat berjalan dengan lebih baik kedepannya.
Nama : Nadiyah Nur Rahmawati
NIM : 1800448
