Mohon tunggu...
Nadita Kirani
Nadita Kirani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Semester 3 Fakultas Kesehatan Masyarakat- Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Assalamualaikum. Saya Nadita Kirani ( 0801202110) dari kelas IKM-6, Semester 3, dengan Mata kuliah Kepemimpinan dan Berfikir Sistem Kesehatan Masyarakat. Dosen pengampu Ibu Susilawati, SKM., M.Kes.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Gaya Kepemimpinan Presiden di Indonesia

28 Oktober 2021   23:54 Diperbarui: 3 November 2021   06:55 1017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Gaya Kepemimpinan merupakan sebuah perilaku dan strategi sebagai kombinasi dari keterampilan, sikap dan sifat yang diterapkan oleh seorang pemimpin ketika mempengaruhi bawahannya. Setiap pemimpin pastinya mempunyai gaya kepemimpinan yang berbeda-beda dengan pemimpin lainnya. 

Adapun gaya kepemimpinan terbagi menjadi 4 gaya :
1.Gaya Kepemimpinan Karismatis
Gaya kepemimpinan ini pada dasarnya memiliki kekuatan energi, daya tarik yang luar biasa sehingga mampu menarik perhatian orang dan membuat orang lain terpesona dengan gaya berbicaranya. Namun gaya kepemimpinan ini dapat membuat orang kecewa karena bisa jadi apa yang dikatakan tidak sesuai dengan apa yang dilakukan.

2.Gaya Kepemimpinan Moralis              Pada umumnya gaya kepemimpinan ini sangat hangat dan sopan kepada semua orang. Seorang pemimpin pada gaya ini cenderung memiliki kesabaran, murah hati dan empati yang tinggi terhadap permasalahan yang terjadi pada bawahannya. Namun kelemahan pemimpin  gaya ini yaitu memiliki emosi yang tidak stabil, sehingga terkadang mengerikan dan terkadang menyenangkan.

3.Gaya Kepemimpinan Diplomatis
Gaya kepemimpinan ini menggambarkan bahwa seorang pemimpin selalu menitikberatkan tidak hanya dirinya namun orang lain sebagai pertimbangan arah keuntungan. Hanya pemimpin yang memiliki gaya ini mempunyai rasa iba terhadap lawannya. Tetapi pemimpin dengan gaya ini cenderung lemah karena sabar terhadap tekanan.

4.Gaya Kepemimpinan Otoriter
Gaya kepemimpinan ini cenderung mempunyai sifat keras kepala karena tidak ingin mendengarkan pendapat orang lain. Ketika pemimpin ini memutuskan suatu tujuan maka tidak ada alasan dan tidak dapat ditentang. Kelebihan dari gaya kepemimpinan ini yaitu terdapat di pencapaian prestasinya. Namun kelemahan gaya kepemimpinan otoriter  yaitu pemimpin ini memiliki sikap dingin dan kejam, tidak perduli bagaimana caranya dan yang terpenting adalah tujuan.

Gaya kepemimpinan presiden di Indonesia tentu berbeda satu dengan lainnya, berikut analisis gaya kepemimpinan presiden di Indonesia

1. Dr. Ir. H. Soekarno                              Presiden Soekarno merupakan seseorang yang mampu membebaskan bangsa Indonesia dari Penjajahan dan beliau merupakan sosok yang Nasionalisme. Presiden pertama Republik Indonesia ini memiliki gaya kepemimpinan moralis dan karismatis. Beliau menekankan pada moral dan berpegang teguh pada pancasila. Beliau adalah panutan bagaimana seorang pemimpin mampu merubah orang dan melakukan banyak hal. Beliau memiliki daya tarik dan energi yang luar biasa serta sangat berwibawa sehingga dapat mempengaruhi orang lain untuk menjadi pengikut beliau.

Keberhasilan beliau dalam memimpin bangsa Indonesia yaitu beliau mampu mengobarkan semangat revolusi di tengah-tengah masyarakat Indonesia yang akhirnya membawa Indonesia merdeka pada tahun 1945, beliau berhasil membentuk Gerakan Non Blok (GNB) pada konferensi Asia-Afrika yang dilaksanakan di Bandung pada tahun 1955, selanjutnya beliau berhasil menyatukan Papua Barat dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tahun 1963. Namun, kelemahan dalam gaya kepemimpinan Dr. Ir. H. Soekarno yaitu beliau memiliki pengikut yang begitu yakin dengan kepemimpinan beliau yang selalu benar, sehingga dikhawatirkan pemimpin dengan gaya kepemimpinan ini cenderung berfikir bahwa apapun yang dilakukan pasti selalu benar dan pemimpin dengan gaya kepemimpinan ini sangat cepat mengambil keputusan yang berisiko.

2. Jendral TNI H.M Soeharto
Presiden Soeharto merupakan presiden dengan masa jabatan terpanjang dalam sejarah kepemimpinan Presiden Republik Indonesia yaitu 31 tahun. Presiden kedua Republik Indonesia ini memiliki gaya kepemimpinan Otoriter. Presiden Soeharto selalu menginginkan agar perintah dan instruksinya diikuti orang lain dengan segera. Beliau sangat mementingkan keselamatan dan kelangsungan pembangunan nasional. Menurut beliau hal tersebut sangat penting sehingga sebagian besar perintah dan instruksi yang disampaikan kepada orang lain berisi permintaan agar keselamatan dan kelangsungan pembangunan nasional selalu diutamakan.

Keberhasilan gaya kepemimpinan Jendral TNI H.M Soeharto yaitu investor asing mau menanamkan modal di Indonesia, berhasil menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri serta berhasil meningkatkan keamanan dalam negeri. Namun Kelemahan gaya kepemimpinan Jendral TNI H.M Soeharto yaitu pengeksploitasian sumber daya alam secara besar-besaran dan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang besar, namun tidak merata di Indonesia, meningkatnya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) serta kritik di bungkam dan oposisi diharamkan, sehingga kebebasan pers sangat terbatas.

3. Prof.DR.Ing. B.J. Habibie
Presiden ketiga Republik Indonesia ini memiliki singkatan BJ Habibie yang merupakan kepanjangan dari Bacharuddin Jusuf Habibie. Beliau banyak memperoleh prestasi selama hidupnya, salah satunya adalah Pesawat N250 Gatot Kaca yang merupakan bukti bahwa beliau mampu bersaing di kancah Internasional. Gaya kepemimpinan presiden BJ Habibie yaitu transformational, dimana beliau memiliki cita-cita  membawa perubahan besar pada masa kini hingga masa yang akan datang. Pemimpin gaya ini cenderung mendukung, mengembangkan dan berorientasi pada pemikiran yang inovatif. 

Kelebihan gaya kepemimpinan Prof.DR.Ing. B.J. Habibie yaitu beliau mempunyai prinsip bahwa tahanan politik harus segera dilepaskan, beliau tidak ingin melihat orang-orang dipenjara karena bertentangan dengan pendapat atau rencana presiden, mendorong kebebasan berbicara dan mengeluarkan pendapat, kebebasan pers, serta kebebasan berunjuk rasa, dan beliau sangat mementingkan pengawasan, termasuk pengawasan atasan langsung terhadap bawahannya. Kelemahan gaya kepemimpinan Prof.DR.Ing. B.J. Habibie yaitu beliau tidak dapat meyakinkan investor untuk berinvestasi di Indonesia serta nilai rupiah meningkat pada akhir kepemimpinannya.

4. K.H. Abdurrahman Wahid
Presiden ke empat Republik Indonesia ini dikenal dengan nama Gus Dur. Beliau membawa paham pluralisme yang mempunyai arti bahwa Gus Dur menghargai adanya perbedaan di Indonesia, meliputi suku, ras, gender dan agama. Gaya kepemimpinan Gus Dur adalah karismatik-transformasional.

Kelebihan gaya kepemimpinan ini adalah Beliau menekankan bahwa beliau mempunyai kepribadian yang mampu memberikan pengaruh positif, dan optimis. Selain karismatik, Gus Dur juga memiliki gaya kepemimpinan transformasional yaitu menekankan pada perubahan besar yang beliau bawa melalui beberapa kebijakan maupun peraturan. Namun, kelemahan dari gaya kepemimpinan presiden keempat Indonesia ini adalah beliau tidak menyukai kompromi dan tidak suka ditentang terhadap pendapatnya. Hal tersebut menyebabkan adanya kecenderungan gesekan yang terjadi antara Gus Dur dengan birokrat lainnya.

5. Megawati Soekarnoputri
Presiden kelima Republik Indonesia ini merupakan presiden wanita pertama Indonesia dan putri dari Presiden Soekarno. Karakteristik kepemimpinan Megawati Soekarnoputri adalah anti kekerasan, demokratis, dan menonjolkan budaya ketimuran. Beliau membuka kesempatan kepada orang kecil atau orang bawahan untuk dapat berkontribusi terhadap keputusan pemerintah, sehingga hal ini membuktikan bahwa beliau mengedepankan paham demokrasi. Masa jabatan beliau singkat yaitu selama 3 tahun.                                            Kelebihan gaya kepemimpinan Megawati Soekarnoputri yaitu membentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai alat untuk memotong rantai koruptor di Indonesia, membangun infrastruktur yang vital seperti pembangunan Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu), serta dapat menyelamatkan Indonesia dari krisis moneter pada saat itu. Namun, kelemahan gaya kepemimpinan beliau yaitu selama masa jabatannya beliau seperti bersikap pasif dan tertutup.

6. Susilo Bambang Yudhoyono
Susilo Bambang Yudhoyono atau lebih akrab dikenal dengan sebutan SBY adalah presiden pertama yang dipilih langsung oleh rakyat pada tahun 2004. Beliau memiliki dua periode masa jabatan. Presiden ke enam Indonesia ini memiliki latar belakang yang sama dengan Soeharto yaitu berasal dari dunia militer. Gaya kepemimpinan SBY adalah gaya kepemimpinan karismatis-demokratis dengan menekankan bahwa SBY memiliki wibawa dan bijaksana dalam merumuskan kebijakan. Tidak hanya itu, SBY juga memiliki gaya kepemimpinan yang demokratis karena SBY percaya bahwa kebenaran yang murni dapat diperoleh dari  berbagai lapisan masyarakat. 

Kelebihan gaya kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono yaitu beliau berhasil mengembalikan eksistensi batik yang diklaim oleh Malaysia namun SBY berhasil mendapatkan pengakuan UNESCO bahwa batik merupakan warisan budaya Indonesia, selain itu beliau dapat meningkatkan hubungan internasional maupun kerja sama dengan negara lain. Namun Kelemahan dari gaya kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono yaitu lebih memihak investor luar negeri dibanding dengan rakyat dan belum secara tegas menghilangkan ketergantungan dengan negara luar.

7. Ir.H. Joko Widodo
Presiden Joko Widodo merupakan presiden ke tujuh Republik Indonesia. Gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh presiden Jokowi Widodo adalah gaya kepemimpinan karismatik  -transformasional, yaitu gaya kepemimpinan yang cenderung memberikan motivasi kepada bawahannya agar dapat bekerja lebih baik dan melakukan perubahan yang positif. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana jokowi melakukan blusukan ke tempat yang memang benar-benar menjadi masalah yang harus diselesaikan. Selain melakukan blusukan atau kunjungan, Jokowi juga berbincang secara langsung dengan warga sekitar untuk mengetahui secara langsung permasalahan yang terjadi di daerah yang terdapat masalah tersebut.

Kelebihan gaya kepemimpinan Ir.H. Joko Widodo yaitu beliau gencar melakukan pembangunan terutama di bidang infrastruktur karena dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan sosial. Namun Kekurangan dari gaya kepemimpinan Presiden Joko Widodo adalah kurang mengobarkan semangat dan mempersatukan masyarakat seperti pada waktu kampanye.

Oleh: Nadita Kirani, IKM-6, Semester 3, Kepemimpinan dan Berfikir Sistem Kesehatan Masyarakat. Dosen pengampu Ibu Susilawati, SKM., M.Kes.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun