Mohon tunggu...
Nadir Renjana
Nadir Renjana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akun nulis puisi

Dan keresahan yang beranak pinak pun menjadi rentetan syair murahan yang berusaha aku komersialkan kepada khalayak ramai. Salam cintaku, kepada setiap yang membaca dengan rasa dan keresahan yang sama. -Nadir Renjana

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Manusia dan Mengerti

17 Desember 2022   01:18 Diperbarui: 17 Desember 2022   01:24 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto ilustrasi oleh https://unsplash.com/@heathermount

Kita selalu memperlihatkan baiknya hari-hari yang kita lalui, sampai kita sering melupa bahwa topeng pun pada waktunya harus kita lepaskan.

Beberapa kali kita mendahulukan orang lain diatas diri kita sendiri. Padahal tak semua orang berhak atas itu. Tidak semua orang menghargai betapa pun kita berusaha melakukan yang terbaik.

Penghargaan atas diri sendiri adalah sesuatu yang mutlak dilakukan disaat manusia lain mengecilkan langkah kaki yang sudah mati-matian kita usahakan untuk berlari.

Apa peduli orang yang buta atas keringat, air mata, dan darah yang mengucur tidak henti pada sekujur tubuh?

Bagi mereka itu adalah kesia-siaan yang katanya adalah wajar karena kita manusia.

Dapat disimpulkan setiap orang masih sulit memahami orang lain.

Di titik ini, kita akan setuju, bahwa terlalu banyak hal rumit terjadi di dunia ini untuk dapat sekedar dimengerti. Sama halnya seperti matematika.

"Kamu hanya perlu menghapal rumusnya saja" begitu kata guruku.

Tapi pada prakteknya, mengerti adalah hal yang seharusnya lebih dulu dilakukan. Namun mengerti pun tidak sealu cukup untuk menyelesaikan sebuah soal rumit yang beruntun.

Begitu pula dalam menyelesaikan problematika kehidupan yang aku sendiri tidak menemukan rumusnya.

Manusia terlalu sering menuntut pengertian tanpa harus repot untuk mau mengerti orang lain. Dan tanpa harus pusing mengartikan  apa itu pengertian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun