Mohon tunggu...
Nadira VaniaAzzahra
Nadira VaniaAzzahra Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

🧁🦢

Selanjutnya

Tutup

Diary

Tak Sebanding

29 September 2022   12:38 Diperbarui: 29 September 2022   12:57 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pinterest/elsamrl

Tiga tahun lalu pada masa SMP aku dan teman-teman belum saling mengenal,  tetapi pada saat aku memasuki tingkat kelas 8 aku mulai mengenali teman teman di sekililingku. Pada awalnya aku hanya berdua saja tetapi seiring berjalannya waktu teman-temanku semakin banyak tidak hanya satu kelas bahkan dari kelas lain pun ada.

    Semester satu berlalu UTS pun sudah kami lewati, memasuki semester dua pertemanan ini semakin aneh ada yang datang disaat ada butuhnya saja ada juga yang setia, pada saat itu kami berteman 7 orang tetapi pas memasuki kelas 9 pertemanan itu seperti tidak ada lagi. Lalu aku bebicara "pertemananku ini kenapa ya".

     Aku yang merasa pertemanan ini udah tidak benar aku hanya mendiamkan diriku,aku tidak mau terlalu memikirkan masalah masalah yang ada. Aku hanya berprinsip "jika mau berteman ayo dan jika tidak ya sudah" Aku mulai cape dengan pertemanan seperti itu dan pada akhirnya temanku ada yang berkata

"kenapa sekarang kamu jarang ikut main" aku menjawab

"tidak apa apa aku hanya butuh waktu untuk sendiri" 

dan dari situ aku benar benar tidak menghubungi mereka.

     Beberapa bulan kemudian salah satu temanku mengkhianati aku sakit hati sekali dia memfitnahku seperti itu, tetapi pada saat itu aku masih diam ternyata diamku itu salah sosok perempuan ini semakin memfitnahku dari itu aku tidak diam aku berkata kepada temanku

"heyy mau mu apa kenapa kamu memfitnah aku seperti itu" dia menjawab

"aku seperti itu karna biar banyak orang yang tidak suka kepadamu" 

saking kesalnya aku ga sengaja memukul tembok

"buuugg apa apaan ini ya kalo kamu ga suka sama aku yaudah ga usah bikin orang lain ga suka sama aku"

temanku pun terdiam, lalu aku pergi meninggalkan dia.

      keesokan harinya aku bertemu dia di kantin aku sudah tidak peduli dengan sikap dia yang memfitnahku. Aku hanya menangis karena saking kesalnya aku 

      Pada akhirnya pada bulan maret dia meminta maaf kepada ku, disitu sikapku kepada dia sudah biasa aku udah tidak peduli dengan semua itu, lalu aku menerima permintaan maaf itu tetapi rasa sakit hati aku belum sepenuhnya hilang.

Dan pertemananku dari tujuh orang semua hilang hanya tersisa aku dan sahabatku yang selalu menemaniku, dia yang selalu ada di saat aku butuh apapun.

      Jadi kita sebagai manusia janganlah mengkhianati pertemanan kita sendiri,sebagai seorang manusia kita juga harus bisa menghargai perasaan satu sama lain tidak bisa kita menyakiti hati seseorang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun