Jakarta, 27 Desember 2017 -- Bagi kalian mahasiswa yang sedang belajar tentang Perencanaan Wilayah dan Kota, pasti tahu dong urbanisasi saat ini - terutama di kota-kota negara berkembang - membawa banyak tantangan dalam hal distribusi manusia, sumber daya serta penggunaan dan konsumsi lahan. Belum lagi meningkatnya limbah, polusi, serta berbagai persoalan lingkungan urban lain. Bahkan, di negara-negara yang sedang berkembang, persoalan pelayanan kebutuhan dasar seperti air bersih, sanitasi, dan perumahan, masihlah sangat rendah. Hal ini tentunya menjadi dilema tersendiri, mengingat kebutuhan dasar tersebut adalah hal yang sangat mutlak diperlukan untuk pengembangan sumber daya di negara-negara berkembang .
Kalian juga pasti setuju kalau idealnya sebuah kota yang nyaman adalah kota kita harus menjadi ruang yang memfasilitasi kemajuan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Pernah dengar tentang Sustainable Development Goals (SDGs)? Yup, inti agenda dari SDGs adalah memberikan peran penting bagi urbanisasi dan kota-kota untuk lebih memfokuskan kepada people, planet and prosperity.
Nah, sejalan dengan hal tersebut Podomoro University melalui program studi Perencanaan Wilayah dan Kota, mengadakan seminar Young Planner Goes to World Urban Forum 9dengan mengundang narasumber Sekjen IAP (Ikatan Ahli Perencanaan) DKI Jakarta, Raja Marlem Tarigan, M.Si, IAP. Seminar ini diselenggarakan pada hari Kamis, 21 Desember 2017 @Theater Room, Podomoro University. Di seminar ini, teman-teman mahasiswa diajak sharing dan mengeksplorasi tentang solusi-solusi yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan yang berhubungan dengan tata kota di masa depan serta dampaknya pada komunitas dan lingkungan, dimana solusi-solusi yang dibuat haruslah sejalan dengan agenda Sustainable Development Goals.
So, young planners please make sure that you're the one who know how to deal with these issues. Cheers ^^
