Purwokerto, 6 Januari 2025 - Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi yang semakin pesat, di mana akses terhadap informasi menjadi semakin mudah dan cepat melalui berbagai platform digital, peran penerbit histori dalam penyebaran minat baca di kalangan Generasi Z menjadi tantangan yang tidak dapat diabaikan, terutama mengingat karakteristik generasi ini yang lebih akrab dengan media sosial, konten visual, serta format informasi yang disajikan secara ringkas dan interaktif, yang sering kali membuat mereka kurang tertarik untuk membaca buku, khususnya yang berkaitan dengan sejarah, yang secara konvensional dianggap berat, membosankan, dan tidak relevan dengan kehidupan mereka saat ini, sehingga penerbit histori perlu menghadirkan berbagai inovasi dalam penyajian materi sejarah yang lebih menarik, informatif, dan sesuai dengan preferensi generasi muda, baik dalam bentuk buku cetak yang dilengkapi dengan desain visual yang atraktif, infografis, serta gaya penulisan yang lebih ringan dan naratif, maupun dalam bentuk buku digital, audiobook, dan konten berbasis multimedia yang dapat diakses melalui perangkat elektronik yang sudah menjadi bagian dari keseharian mereka, dengan harapan bahwa melalui pendekatan ini, Generasi Z tidak hanya semakin tertarik untuk membaca buku sejarah, tetapi juga dapat memahami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, sehingga mereka memiliki kesadaran yang lebih tinggi terhadap peristiwa-peristiwa masa lalu yang membentuk identitas budaya, sosial, dan politik di dunia saat ini, yang pada akhirnya akan berkontribusi dalam membangun generasi yang lebih kritis, reflektif, serta memiliki rasa kebangsaan dan kepedulian terhadap sejarah bangsanya.
Dalam konteks perkembangan literasi di era digital yang semakin pesat, peran penerbit histori dalam penyebaran minat baca di kalangan Generasi Z menjadi sebuah tantangan yang kompleks sekaligus peluang besar yang harus dimanfaatkan secara optimal, mengingat generasi ini tumbuh dalam lingkungan yang dipenuhi dengan arus informasi serba cepat serta kemudahan akses terhadap berbagai bentuk hiburan digital yang sering kali mengalihkan perhatian mereka dari aktivitas membaca buku, khususnya yang berkaitan dengan sejarah, sehingga penerbit histori dituntut untuk mengembangkan strategi inovatif dalam menyajikan konten yang tidak hanya informatif dan edukatif, tetapi juga dikemas dengan cara yang menarik, interaktif, serta relevan dengan gaya konsumsi informasi generasi muda saat ini, baik melalui format buku fisik yang lebih visual dan ilustratif, maupun melalui pemanfaatan teknologi digital seperti e-book, audiobook, dan platform interaktif berbasis media sosial yang dapat menjangkau mereka dengan lebih efektif, dengan harapan bahwa pendekatan ini mampu mengubah persepsi mereka terhadap sejarah yang sering kali dianggap membosankan, menjadi suatu bidang pengetahuan yang inspiratif, relevan, serta memiliki dampak signifikan dalam memahami identitas, budaya, dan peristiwa masa lalu yang berkontribusi terhadap pembentukan dunia modern saat ini.(lvlv)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI