Mohon tunggu...
Nadilla Al Azhar
Nadilla Al Azhar Mohon Tunggu... Freelancer - Untuk memenuhi tugas

memenuhi tugas dan belajar

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ekonomi Digital sebagai Solusi Mempertahankan Usaha di Tengah Pandemi Covid-19

13 Agustus 2020   20:39 Diperbarui: 13 Agustus 2020   20:50 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Perkembangan teknologi memberikan kemudahan dalam berinteraksi baik antar individu maupun masyarakat luas, termasuk dalam aktivitas perekonomian dan perdagangan. 

Dalam kegiatan ekonomi digitalisasi sudah bukan hal yang asing lagi, pemanfaatan informasi dan pengetahuan yang bersifat digital dapat meningkatkan produktivitas industri yang sudah ada maupun menciptakan pasar industri baru. 

Ekonomi digital memiliki peluang sekaligus tantangan tersendiri yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing suatu perusahaan. Dengan memanfaatkan teknologi dapat mengurangi biaya operasional, meningkatkan efektivitas dalam pengiriman barang dan transaksi pada suatu perusahaan.

Pandemi Covid-19 telah membuat banyak perubahan terhadap perilaku konsumen di pasar digital. Salah satu faktor penyebabnya adalah kebijakan yang dibuat pemerintah guna menghambat penyebaran virus covid-19. Pembatasan aktivitas diluar rumah mengakibatkan banyak aktivitas yang terhambat termasuk aktivitas bisnis. 

Hal ini tentu saja membuat perusahaan mengalami shock effect sehingga harus mempersiapkan strategi baru supaya bisa mempertahankan usaha di tengah pandemi ini. Dalam kondisi ini, resiko kebangkrutan berbagai bisnis meningkat, dengan menumpuknya hutang usaha yang tidak terbayar.

Kelompok bisnis yang terdampak buruk oleh Covid-19 adalah bisnis yang mengandalkan interaksi atau transaksi langsung di tempat dan melibatkan banyak orang dalam proses bisnisnya. 

Sedangkan kelompok bisnis yang terdampak baik adalah sebaliknya. Beberapa bisnis yang paham mengenai kondisi ini telah mulai beradaptasi dengan lini digital. Aktivitas masyarakat yang terbatas membuat intensitas pengunaan gadget, media sosial, dan akses internet meningkat. 

Banyak masyarakat yang melakukan aktivitas di rumah dan menggunakan media internet sebagai sumber informasi. Media sosial dapat dimanfaatkan oleh pelaku bisnis sebagai media pemasaran yang jangkauannya sangat luas. Pelaku bisnis dapat menjelaskan mengenai suatu produk melalui postingan di media sosial dan memberikan informasi tambahan bagi konsumen.

Melihat keterbatasan aktivitas yang dapat dilakukan oleh masyarakat saat ini, penjualan secara online atau e-commerce merupakan solusi untuk tepat bisa menjalankan usaha dan tetap bisa memasarkan produknya sesuai protokol pencegahan covid-19. Salah satu bentuk adapatasi pelaku usaha yakin banyak perusahaan yang mulai bergabung dengan beberapa layanan pesan antar seperti Grab, Go-Jek, dan lainnya untuk tetap bisa melayani konsumen. 

Selain memudahkan konsumen, layanan pesan antar juga dapat memudahkan pelaku bisnis untuk menjangkau konsumen secara cepat. Melakukan transaksi non-tunai atau cashless saat ini telah menjadi sebuah tren. Transaksi non-tunai dapat menjadi sebuah alternatif metode pembayaran sehingga dapat memperluas jangkauan konsumen. 

Transaksi non-tunai juga bisa menghilangkan potensi kerugian yang diakibatkan oleh penerimaan pembayaran menggunakan uang palsu. Pelaku bisnis dapat menggunakan layanan dompet digital seperti GoPay, OVO, dan DANA sebagai media transaksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun