Mohon tunggu...
Nadila Dwi Putri
Nadila Dwi Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Sedang berusaha merangkai kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menyikapi Bebasnya Alur Informasi di Tengah Masa Pandemi

14 Mei 2020   13:00 Diperbarui: 14 Mei 2020   13:08 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Saat ini dunia tengah ditimpa musibah. Musibah yang berdampak besar terhadap kehidupan manusia. Ruang gerak fisik dibatasi. Seluruh warga dunia diminta untuk waspada. Pemerintah tiap negara berusaha keras menjaga keselamatan rakyatnya. Pemerintah tidak henti memutar otak untuk bisa memberikan yang terbaik bagi negaranya. Seruan untuk menjaga kebersihan, physical distancing, larangan keluar rumah, hingga manajemen berita dilakukan guna menjaga kondusifitas negara.

Manajemen berita yang dilakukan pemerintah negara menimbulkan berbagai reaksi di tengah masyarakat. Membatasi publikasi berita, menutupi data sebenarnya, dan bersikap seolah pandemi ini adalah hal biasa merupakan beberapa cara yang dilakukan pemerintah sebagai pemilik otoritas. Sebagian besar masyarakat menentang lamgkah yang diambil pemerintah.

Mereka menuntut agar pemerintah membuka informas sebesar dan sejujur-jujurnya akan fakta dan penanganan virus Covid-19. Hal tersebut memang diperlukan agar masyarakat dapat menilai sendiri seberapa bahayanya virus ini. Namun, ada yang memilih untuk tidak mengetahui fakta sebenarnya. Mereka yang tidak bisa menyembunyikan rasa takut dan panik jika mengetahui fakta yang ada memilih untuk menerima data yang dipublikasikan secara resmi. Lalu, apa yang harus kita lakukan?

Pandemi yang terjadi merupakan musibah bagi seluruh warga dunia. Tanpa disadari kita semua bersatu menguatkan, mendukung, dan menyemangati satu sama lain tanpa pandang bulu. Hampir seluruh negara di dunia menyerukan kepada warga negaranya untuk tetap berdiam diri di rumah jika tidak ada kepentingan mendesak.

Satu minggu berlalu, mungkin berdiam diri dirumah bukanlah hal yang sulit. Memasuki minggu-minggu berikutnya, kita semua mulai merasa bosan. Apa yang harus dilakukan untuk membunuh waktu?. Sebenarnya ada banyak hal yang bisa dilakukan di rumah, tetapi hal yang paling sering dan mayoritas orang kerjakan setiap hari adalah berselancar di internet. 

Berselancar di internet merupakan kegiatan yang sangat mudah dilakukan akibat adanya perkembangan teknologi. Kegiatan ini sebenarnya sangat membantu di masa isolasi diri seperti sekarang. Internet yang bersifat terbuka, memberikan kebebasan kepada siapa saja untuk memberikan dan menerima informasi. Tetapi perlu diingat bahwa efek dari sebuah informasi pasti akan berbeda-beda kepada setiap orang.

Bisa saja kita merasa semakin banyak informasi yang diterima maka semakin baik. Namun, ada orang yang mudah diserang rasa panik dan takut apabila terlalu banyak menerima informasi. Mereka akan kesulitan mengontrol rasa takut, cemas, panik bahkan stres apabila terlalu banyak menerima informasi tanpa adanya penyaring. Terlebih ditengah kondisi suntuk akibat tidak bisa bepergian keluar rumah. Sebagai manusia, kita harus sadar bahwa kita tidak bisa mengontrol orang lain. Satu-satunya yang bisa kita kontrol adalah diri kita sendir. Lantas, bagaimana caranya menyikapi bebasnya alur arus informasi yang terjadi.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan membatasi waktu kita membuka internet. Seperti yang dikutip pada laman halodoc.com (20/3/2020), menurut salah satu psikolog anak Amerika Serikat, Joseph McGuire, Ph.D., M.A, terlalu banyak menerima informasi dapat menimbulkan masalah. Membatasi informasi guna mencegah rasa khawatir berlebih sangatlah penting. Carilah kegiatan lain yang dapat mengisi waktu setelah menyelesaikan kewajiban kita dari rumah.

Perbanyak kegiatan bersama keluarga. Kita bisa melakukan banyak aktivitas seperti olahraga, memasak, hingga sekedar bermain game bersama untuk menghilangkan kejenuhan. Pandemi ini memang sebuah musibah, tetapi setiap kejadian pasti memiliki sisi positif. Berkat pandemi ini, waktu kita bersama keluarga bertambah. Manfaatkan waktu tersebut untuk mempererat hubungan dengan keluarga. 

Pada intinya, bebasnya alur informasi yang terjadi saat ini merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Bagaimana kita menyikapi informasi yang masuk merupakan kendali penuh diri kita sendiri. Kita yang tahu dan bisa memberi batasan informasi kepada diri kita. Diri kita juga yang mampu mengontrol keadaan mental agar tidak stres sehingga tubuh kita tetap fit di tengah masa pandemi ini. Tetap jaga kesehatan, ikuti anjuran pemerintah dan stay safe.

Nadila Dwi Putri Ramadhani, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia ||

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun