Mohon tunggu...
Pendidikan Pilihan

Harapan untuk Pesantren Madrasah Diniyah Al-Zalalen

6 Maret 2019   10:15 Diperbarui: 6 Maret 2019   10:35 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesantren Madrasah Diniyah Al-Zalalen, Desa Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi. (dokpri)

Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi - Pesantren Madrasah Diniyah Al-Zalalen, Desa Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi ini didrikan pada tahun 2006 seorang diri oleh Empay Suparman. 

Beliau adalah sesorang yang sangat ingin memajukan pendidikan, khususnya pendidikan agama, dengan salah satunya membuat pesantren ini. 

"Dulu ada TPA di bawah sana, saya juga yang mendirikan, tapi karna banyaknya anak kecil, suka lari-larian, terus suka ngompol juga kan anak kecil, jadi saya ingin memisahkan diri untuk membuat MD (Madrasah Diniyah). Kebetulan ada yang mewakafkan rumah itu dan juga dengan swasembada masyarakat" ujar Beliau. 

Dengan dana yang seadanya itu, Empay akhirnya membangun Pesantren Madrasah Diniyah Al-Zalalen yang sederhana itu.

Terdapat 63 murid yang bersekolah di pesantren ini yang mana mereka juga adalah warga setempat. Dengan tenaga pengajar 5 orang yang juga berasal dari Desa Waluran Mandiri. 

Murid-murid itu hanya membayar menggunakan kartu infaq sebesar Rp 10.000,- per bulannya itu untuk gaji tenaga pengajar di sana. 

Tidak bisa mengharapkan apapun dari biaya yang kecil itu. Murid-murid pun hanya mendapat kelas dengan satu papan tulis dan juga kursi-meja yang sudah tidak bisa dipakai lagi. 

Dalam satu ruang kelas, mereka harus berbagi papan tulis dengan kelas lainnya. "Kalau belajar juga, papan tulisnya hanya dibatasi dengan garis, misalnya kelas 1 dengan kelas 2, ya kelasnya digabung hanya dipisah dengan garis saja papan tulisnya bareng-bareng" ungkap Empay.

Ruang Kelas Belajar. (dokpri)
Ruang Kelas Belajar. (dokpri)

Meskipun dengan sarana prasarana yang tidak memadai, tetapi anak-anak murid masih sangat semangat untuk belajar setiap harinya. Beliau juga mengatakan "Alhamdulillah, dari sini juga sudah ada 2 orang yang sudah menjadi hafidz, dan kemaren ada juga yang mengajak untuk umroh".

Biasanya jika kita belajar di pesantren kita juga akan tinggal di dalam gedung yang sama. Tetapi beda hal nya dengan di Pesantren Madrasah Diniyah Al-Zalalen ini. 

Di sana tidak diwajibkan untuk tinggal, boleh saja hanya menginap sehari atau dua hari, boleh juga jika ingin pulang ke rumah masing-masing. 

Terkadang juga hanya mengaji sampai malam dan mereka pun pulang ke rumah masing-masing. Untuk makannya pun, jika ingin menginap harus membawa makanan sendiri dai rumah masing-masing, karena tidak adanya biaya. 

"Harapan saya untuk tahun ini, saya ingin membangun ini, insyaallah tahun ini, sudah ada dana sedikit-sedikit. Niatan saya juga pagi ini untuk MTS dan setelahnya baru untuk MD" Harapan Empay Suparman untuk Pesantren Madrasah Diniyah Al-Zalalen, Rabu (26/02/2019).


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun