Mohon tunggu...
Nadila Septyana Haryani
Nadila Septyana Haryani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Agribisnis

Mahasiswa Univesitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovatif, Mahasiswa Undip Sulap Limbah Menjadi Berkah

29 Juli 2021   12:41 Diperbarui: 29 Juli 2021   14:48 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bandar Lampung (22/7/2021), Kelurahan Segala Mider merupakan wilayah yang termasuk kedalam kawasan sentra keripik Lampung, sehingga menjadi potensi ekonomi bagi wilayah tersebut. Berbagai jenis keripik dapat ditemukan di wilayah ini, contohnya adalah keripik pisang. Dalam proses produksi keripik pisang tentunya menghasilkan residu berupa limbah kulit pisang. Pengolahan limbah kulit pisang belum menjadi hal yang terpikirkan oleh pelaku UMKM Lateb Jaya, salah satu UMKM Keripik di Kelurahan Segala Mider. Limbah kulit pisang selama ini belum termanfaatkan dengan maksimal dan biasanya hanya dibuang begitu saja. Kondisi tersebut sangat disayangkan sekali, karena sebenarnya kulit pisang dapat diolah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.

Banyak manfaat yang terkandung dalam kulit pisang. Kulit pisang mengandung potasium dan kalium yang baik untuk pertumbuhan tanaman. Selain itu, kulit pisang juga mengandung protein, fosfor, kalsium, magnesium, sodium dan sulfur yang baik digunakan sebagai pupuk organik. Melihat manfaat tersebut, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro (Undip) memiliki gagasan untuk melakukan program penyuluhan teknis pembuatan pupuk organik dari limbah kulit pisang, sebagai upaya untuk mengolah limbah kulit pisang agar lebih bermanfaat.

Pelaksanaan program penyuluhan teknis pembuatan pupuk organik dari limbah kulit pisang dilakukan dengan membuat video tutorial pembuatan pupuk organik oleh mahasiswa. Video tutorial berisi langkah-langkah pengolahan kulit pisang mulai dari tahapan pencacahan hingga tahap penumbukkan kulit pisang untuk dijadikan sebagai pupuk organik. Setelah video selesai dibuat, kemudian video tersebut diperlihatkan serta dijelaskan kepada pelaku UMKM Lateb Jaya yang merupakan sasaran dalam pelaksanaan program ini. 

Selanjutnya, dilakukan sesi tanya jawab antara mahasiswa dengan pelaku UMKM, yang bertujuan agar pelaku UMKM dapat memahami dengan jelas proses pengolahan limbah kulit pisang menjadi pupuk organik. Selain itu, mahasiswa juga menggunakan media leaflet untuk mempermudah dalam menjelaskan program kepada pelaku UMKM. Pelaksanaan program dilakukan secara mandiri dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan menghindari kerumunan. Pelaku UMKM antusias mendengarkan penjelasan, mengajukan pertanyaan dan memberikan tanggapan yang positif dari pelaksanaan program yang dilakukan oleh mahasiswa Undip.

Sumber: Dokpri 
Sumber: Dokpri 

"Alhamdulillah, ini ada produk pupuk organik dari limbah kulit pisang yang mudah-mudahan dapat bermanfaat untuk kami", tutur Ibu Endang Pemilik UMKM Lateb Jaya. Semoga dengan program penyuluhan teknis pembuatan pupuk organik dari limbah kulit pisang dapat bermanfaat, sehingga limbah kulit pisang tidak dibuang begitu saja.

Penulis : Nadila Septyana Haryani/23020318130078/Agribisnis

Dosen Pembimbing : Nurhadi Bashit, S.T., M. Eng

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun