Mohon tunggu...
Ratna Putri
Ratna Putri Mohon Tunggu... Relawan - Ratna Putri Nadika

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Vanilla Latte

29 November 2017   08:35 Diperbarui: 29 November 2017   09:05 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.tripadvisor.com

Secangkir vanilla late dimalam hari yang penuh dengan berjuta kenangan. Meskipun tempatnya tak seindah dan tak seromantis kaya di ftv. Hanya sepetak ruangan kecil dengan suasana rindu yang begitu besar yang kurasakan di ruangan ini. Ketika rintik hujan membasahi bumi ini teringat masa masa ketika kita berada disebuah caffe mini ditemani secangkir vanilla late. Sederhana namun berkesan yang kurasakan saat itu. Menghilangkan sejenak segala beban pikiran kita saling bercerita saling tertawa dan tanpa sadar kami saling bertatapan penuh malu. Sesegera mungkin aku memalingkan pandangan. Karena aku takut sesuatu akan terjadi pada diriku.

Aku nyaman dengan perasaan seperti pada masa itu. Aku tak ingin perasaan ini berubah menjadi tak biasa. Alarm pertanda pulangpun sudah terlihat sesegera mungkin kita kembali pulang. Perpisahan kembali pulang pun juga kami lakukan. Obrolan kecil untuk saling memberi kabar ketika sampai dirumah juga kami perbincangan sejenak. Kami menjalin hubungan ini bukan hanya hitungan hari ataupun bulan. Rasa nyaman yang kami hadirkan,. keterbukaan satu sama lain yang kami lakukan. 5 menit sampai rumah dia berkabar bahwa dia sudah sampai rumah. Hingga berlanjut kami komunikasi via WhatsApp seperti malam malam biasanya.

Rasa rasa tak seperti biasanya pun muncul. Rasa aneh ini pun datang hati yang ksosong ini. Lantas siapa yang bersalah dalam kasus ini ? benar bahwa ada pepatah yang mengatakan sahabat jadi cinta.  Aku  biarkan rasa ini aku anggap hanya sebagai pemanis hubungan kita. Hari demi hari kami lewati dengan banyak cerita dan kebahagiaan. Menurutku hubungan ini lebih dari kata cinta. Memang benar persahabatan itu lebih dari segalanya dibandingkan cinta. Berbanding terbalik dilihat dari realita sekarang banyak cinta yang merusak persahabatan. Dan aku tak mau itu terjadi. Memang segala kemungkinan itu  bisa terjadi atas kehendakNya.

Tapi disini aku mengambil kemungkinan terburuknya. Apakah persahabatan seromantis ini akan terpecah hanya karena Cinta ? ku pandangi langit langit mendung pertanda hujan akan turun. Sedikit ku melamun membayangkan segala hal yang mungkin terjadi dan mustahil akan terjadi. Sepintas aku teringat dengan persahabatan ku dengaan dia. Kemudiaan berlanjut ke peraasaan yang nggak jelas itu. Hatiku sendiri pernah bertanya tanya apakah hanya aku yang mempunyai perasaan aneh ini ?

Apakah kau juga merasakan hal yang sama atau bahkaan tidak sama sekali. Melihat dari keseharian kita yang tak terpisahkan chattingan dia yang selalu teratas bukan tidak mungkin jika memiliki perasaan yang gimana gitu. Orang lain yang melihaat kita pun tak sedikit yang mengatakan serasi banget sih , langgeng banget sih, cie romantic dan apalah itu. Kita sih biasaa biasa aja awalnya dan hanya tertawa sajaa karenaa memang pada kenyataanya kita hanya sebagai kepompong. Pada inti yang sebenarnya aku harapkan dan aku do'akan adalah akan bagaimanapun kita nanti mudah mudah an itu yang terbaik. Ikuti alur sang maha kuasa seperti air mengalir pasti akan menemui titik temu yaitu Kebahagiaan yang Haqiqi. Amin Yarobal Alamin

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun