Mohon tunggu...
Ratna Putri
Ratna Putri Mohon Tunggu... Relawan - Ratna Putri Nadika

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Drama

"Broken Home" Merusak Mental Anak

24 November 2017   22:38 Diperbarui: 24 November 2017   22:41 1238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keluarga. Apa sih sebenarnya arti Keluarga. Keluarga adalah tempat ternyaman. dan Tempat untuk mencurahkan segala isi hati dan perasaan. Dan keluarga harus menjadi tempat ternyaman bagi anak melepaskan segala keluh kesah serta penat yang terjadi diluaran sana. Lalu apa jadinya jika keluarga yang seharusnya harmonis dan yang dampakan anak harus menjadi penjara yang penuh  kemarahan dan kejahatan. Melihat dari realita sekarang keluarga yang jauh dari kata harmonis akan menjad akhir cerita yang menyedihkan. 

Yaitu perceraian. Dan anak menjadi korbannya. Atau lebih dikenal dengan istilah Broken Home. Begitu banyak dampak yang dirasakan oleh anak broken home.Yang paling begitu terlihat yaitu Mental anak. saat mental anak sudah terganggu segala aktifitas anak menjadi berbeda. Anak menjadi susah diatur, menurunnya prestasi disekolah, tidak disiplin,dan juga brutal.

Perceraian juga menyebabakan kurangnya komunikasi serta interaksi dengan orangtua bahkan hampir tidak adanya dua hal tersebut. Padahal keluarga menjadi wadah pertama bagi anak untuk berinteraksi serta berkomunikasi dan orangtua sebagi pennggung jawab. Jika keadaan sudah berantakan lalu akan kepada siapa anak melakukan interaski dan komunikasi ? 

hal ini juga bisa menjadi pemicu anak lebih nyaman curhat dan bercerita apa yang dia alami dan rasakan dengan keluarga lain bahkan ke teman yang baru saja dia kenalnya. Karena dia bingung akan curhat ke siapa lagi kalau orangtua nya saja tidak tanggap dan juga peka terhadap apa yang sedang dialami oleh sang anak.

Anak korban broken home bahkan juga ada yang menjadi pemicu kerusuahan di suatu tempat. Misalkan di dalam kelas. Mereka akan mencari perhatian dan simpati dari temen sebaya serta guru guru lewat kerusuhan yang dia lakukan. Hal tersebut bisa terjadi pemicu yaitu kurangnya kasih sayang dari kedua orangtuanya atau ketidakseimbangan kasih sayang ayah dan juga ibu. Bisa juga karena kurangnya perhatian dari orangtua karena masalah dan pertengkaran terus menerus yang dia lihat. 

dan juga tanpa adanya penjelasan dari kedua orangtua. jadi anak semakin bingung sebenarnya apa yang sedang terjadi di keluargaanya. Hal itu juga yang menjadi pemicu anak menjadi mudah percaya omangan dengan orang lain daripada omongan dari keluarganya sendiri.

Dampak lain yang dialami yaitu anak suka melamun , mengurung diri, dan juga depresi. Anak yang mengalami broken home akan lebih sering melamun. Karena anak selalu terbayang dengan kejadian yang dia lihat dan membayangkan hal hal yang membahayakan seperti bunuh diri kabur dan lain sebagainya. 

Ketika anak sering melihat orangtua ketika bertengkar dan meendengar perkataan perkataan yang tak sepantasnya fikiran anak menjadi bercampur aduk dan bingung apa yang harus dia lakukan dan anak menjadi mudah untuk depresi. Kekerasan dan pertengkaran yang dilakukan orangtua membuat anak menjadi tertekan akan mudah mengurung diri. Karena anak menjadi takut apabila melihat orang melakukan kekerasan.  

Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun