Mohon tunggu...
Nadia Shafa Huwaida
Nadia Shafa Huwaida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Serba-serbi Menjadi Konten Kreator

25 Juni 2021   20:37 Diperbarui: 25 Juni 2021   22:05 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Konten Kreator merupakan sebutan bagi pencipta konten. Konten-konten yang diciptakan berbentuk berupa gambar, tulisan, video, suara maupun gabungan dua materi atau lebih. Setelah konten dibuat, konten tersebut kemudian dibagikan ke platform media digital seperti Blog, Instagram, Twitter, YouTube, TikTok, Spotify, dan sebagainya. Media-media tersebut selain menjadi wadah sharing bagi karya-karya para konten kreator, juga bisa dimanfaatkan sebagai ladang penghasilan uang untuk para kreator berbakat.

Terdapat bermacam-macam tipe konten yang diciptakan oleh para kreator, di antaranya adalah company blog, e-book, konten video, konten visual, educational webinar, dan podcast. Company blog merupakan konten yang dibuat oleh kreator yang bekerja di sebuah perusahaan, konten yang dibuat oleh kreator sesuai dengan permintaan atau tujuan perusahaan yang kemudian akan dibagikan melalui blog resmi perusahaan. Tujuan konten tipe company blog paling umum adalah untuk meraih reputasi positif dari masyarakat terhadap perusahaan melalui konten-konten yang dibagikan.

E-book merupakan tipe konten berupa cerita-cerita fiksi maupun non fiksi yang dibagikan lewat platform online atau digital, biasanya e-book dapat dibeli melalui Play Store atau bisa melalui website Gramedia dengan tipe pembelian buku digital (e-book). Konten video adalah tipe konten yang paling umum, sama dengan konten visual. Kreator biasanya membuat video yang akan dibagikan ke media sosial berupa Instagram, YouTube, Twitter, atau TikTok, empat media sosial tersebut merupakan media digital yang paling banyak digunakan oleh konten kreator video maupun konten kreator visual. Sedangkan, konten visual merupakan konten berbentuk gambar. Gambar adalah tipe konten yang paling mudah dibuat jika dibandingkan dengan tipe-tipe konten lainnya. Namun, meskipun paling mudah, butuh skill editing atau fotografi untuk menciptakan sebuah gambar atau foto yang menarik agar dapat memikat perhatian masyarakat.

Educational webinar merupakan seminar web edukasi atau sejenis pertemuan online yang membahas mengenai hal-hal yang memiliki nilai edukasi melalui platform digital seperti Zoom atau Google Meet. Podcast adalah jenis konten yang merupakan hasil rekaman suara yang kemudian dibagikan dan dapat didengarkan oleh masyarakat melalui platform Spotify, YouTube, Soundcloud, dan sebagainya. Podcast berbeda dengan lagu, podcast dapat dibilang mirip dengan siaran radio, kreator podcast biasanya membahas hal-hal random, bisa berupa percintaan, horror, ataupun hal-hal lainnya yang relate dengan kehidupan.

Semua orang dapat dikatakan adalah konten kreator. Konten kreator dalam konteks ini bukanlah selebriti ataupun blogger. Memang selebriti atau blogger dapat dikatakan sebagai konten kreator, namun tidak semua konten kreator adalah selebriti atau blogger ternama. Seseorang yang mengunggah foto atau video di Instagram sudah bisa disebut sebagai konten kreator, karena mereka membagikan bentuk konten visual atau video ke platform digital seperti Instagram.

Saya Nadia Shafa Huwaida, mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan, ingin sedikit berbagi pengalaman sebagai seorang konten kreator. Saya merupakan konten kreator yang aktif, dulu. Sekarang, tidak lagi, hanya sesekali saja, kebanyakan konten berhubungan dengan tugas. Ketika dulu, semasa SMA, saya masih aktif dalam menggunakan media sosial Instagram. Saya aktif mengunggah foto-foto atau instagram story yang memperlihatkan kegiatan sehari-hari saya. Namun, seiring waktu, saya sudah kehilangan minat dalam membagikan hal-hal semacam itu. Saya hanya merasa enggan dan tidak bergairah lagi dalam membagikan segala kegiatan saya ke media sosial. Kini, saya hanya sebagai penikmat konten saja.

Saya juga pernah mengunggah video ke YouTube sebagai tanggung jawab untuk memenuhi tugas kuliah. Tugas pertama yang saya ingat ialah membuat review produk dengan menggunakan bahasa inggris. Saya bukanlah editor yang handal dan banyak pengalaman, sebagai pemula, tentu saya merasa sedikit sulit untuk membuat video semacam itu. Tidak ada bantuan, saya merekam sendiri memakai smarthphone milik sendiri pula dengan saya senderkan ke meja saja untuk merekam. Sesederhana itu. Butuh waktu berulang kali untuk merekam satu scene saja karena saya terus lupa dalam menghafal dialog dan juga kadang lidah terpeleset ketika mengucap suatu kata. Saya juga mengeditnya sendiri. Saya yang masih pemula dalam hal per-edit mengedit, membutuhkan waktu lumayan lama kala itu untuk mengedit satu video berdurasi 3 menit 12 detik saja, kira-kira 6 jam waktu yang saya butuhkan untuk mengedit video tersebut. Waktu lama tersebut sebenarnya lebih ke mencocokkan subtitle bahasa inggris agar pas dengan gerakan mulut saya yang berbicara. Meskipun sulit, membuat sebuah video mengasah kemampuan saya sedikit demi sedikit dalam bidang editing. Saya jadi belajar bagaimana proses dalam pembuatan sebuah video, dari hal merekam hingga mengedit.

Kini, saya juga memanfaatkan platform kompasiana sebagai wadah saya untuk menulis artikel sekaligus memenuhi tanggung jawab tugas kuliah pula. Menulis artikel mengasah kemampuan saya dalam berbahasa. Saya jadi belajar bagaimana mengolah kosa kata agar menjadi sebuah kalimat yang menarik dan mudah dipahami. Meskipun masih banyak kekurangan dalam bahasa yang saya gunakan dalam artikel yang saya tulis, saya terus belajar.

Potensi yang terdapat dalam berbagai platform digital sebagai wadah konten kreator berkarya adalah melalui platform media sosial seperti Instagram, Twitter, YouTube, dan media lainnya, para kreator dapat berkarya bebas, melalui karya-karya yang mereka ciptakan, penting untuk menambahkan rasa, agar konten yang dibuat dengan perasaan tersebut sampai kepada khalayak yang menontonnya sehingga penonton juga dapat merasakan feel yang ada dalam konten tersebut. Konten Kreator juga bisa memanfaatkan media sosial sebagai ladang untuk menghasilkan cuan, sehingga bakat para kreator dalam menciptakan karya tidaklah sia-sia. Mereka yang hobi dalam membuat konten bisa menjadikan hobinya untuk menghasilkan pundi-pundi uang. Bukankah bekerja berdasarkan hobi merupakan pekerjaan yang paling menyenangkan? Kreator senang dalam menciptakan karya sekaligus karya tersebut dapat menghasilkan uang.

Akan selalu ada kekurangan dibalik kelebihan. Kekurangan-kekurangan dalam bidang konten kreator yang masih perlu diperbaiki adalah, kreator perlu memahami pentingnya untuk memilah konten mana yang layak diunggah atau tidak, sebab masih banyak bermunculan konten-konten tidak senonoh yang bertebaran di media sosial, tentu hal tersebut sangat meresahkan terutama bagi pengguna media sosial di bawah umur. Selain itu, masih banyak konten kreator yang tidak memahami betapa pentingnya menghargai karya ciptaan seseorang. Banyak kreator yang mencuri konten milik orang lain dan mengakuinya seolah-olah itu adalah karya miliknya padahal nyatanya tidak. Kreator membutuhkan waktu dan mengasah otak dalam menciptakan sebuah karya, tentu jika karyanya dicuri akan sangat menyakitkan bagi mereka, seolah waktu dan ide yang mereka habiskan dalam membuat suatu karya sia-sia. Pentingnya untuk memahami dan menghargai hasil karya, apalagi sesama para konten kreator. Hal-hal yang telah dijabarkan tersebut sangat penting untuk dipahami dan diterapkan bagi para konten kreator. Mungkin sepele bagi sebagian orang, namun tidak dan justru merugikan bagi sebagian lainnya. Perlunya pemahaman mendalam dan kerja sama semua masyarakat, khususnya para konten kreator, agar tercipta produksi konten di Indonesia yang lebih sehat.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun