Mohon tunggu...
Nadia Rospika
Nadia Rospika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Bunga kecil

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Penyebab Stress pada Remaja

25 Mei 2023   19:45 Diperbarui: 25 Mei 2023   20:14 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Dalam kehidupan sehari-hari, tidak bisa dipungkiri bahwa hidup kita tidak lepas dari berbagai masalah, baik masalah dengan teman, keluarga, konflik dengan diri sendiri, tekanan akademik ataupun hal lainnya yang menjadi permasalahan dalam hidup. Hal ini tentu saja dapat mengganggu kita, bahkan kita akan merasa tertekan jika sedang bermasalah. Pada akhirnya kita mengalami stress karena ketertekanan itu.

Kita semua pasti sering mengalami stress ini, terutama bagi remaja. Remaja adalah suatu periode ketika kita mengalami transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Para psikolog sering menyebut masa-masa tersebut sebagai fase storm and stress mengingat begitu banyaknya tekanan, baik dari luar maupun dalam dirinya sendiri. Hal ini membuat remaja menjadi sosok yang begitu rentan secara emosional.

Ada beberapa hal yang para ahli diduga menjadi penyebab seseorang mengalami stress. Ada dua sudut pandang yang digunakan untuk melihat hal itu.

a. Secara Psikis

Adanya stressor psikis yang berat. Stressor psikis adalah sesuatu yang membuat kondisi mental kita menjadi tertekan, seperti permasalahan yang sangat berat yang membuat jiwa seseorang begitu terguncang. Misalnya seperti, peristiwa kehilangan sesuatu yang sangat kita cintai dalam hidup. Bentuknya bisa bermacam-macam, seperti kematian salah satu anggota keluarga, kematian hewan peliharaan, hilangnya benda yang sangat disayangi, kesulitan ekonomi yang terhimpit, atau bisa juga karena permasalahan psikis lainnya, seperti yang umum dikalangan remaja adalah perasaan rendah diri yang berlebih, perasaan bersalah, rasa tidak berdaya, atau adanya distorsi kognitif (kesalahan cara berpikir, biasanya dalam menilai diri sendiri atau suatu peristiwa secara negatif).

b. Secara Biologis

Gangguan Neurobiologi otak. Emosi juga di otak, tepatnya di sistem limbik, yang meliputi banyak bagian, seperti amigdala dan hypocampus yang terletak di lobus temporalis, lalu ada cerebelum, entorhinal, cortex, cingulate cortex, sebagian hipothamalus, dan thalamus. Mengingat hampir semua aktivitas tubuh kita diatur oleh otak, maka jika sedikit saja ada yang tidak beres dengan otak kita maka akan berakibat fatal.

Menurut pandangan ini, stress disebabkan oleh adanya kelainan pada bagian-bagian saraf tertentu dari otak. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa pusat kendali emosi seseorang itu ada di otak, gangguan pada salah satu bagian otak bisa menjadi penyebab adanya gangguan emosi, termasuk stress.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun