Mohon tunggu...
Nadia Maisya Putri
Nadia Maisya Putri Mohon Tunggu... Sejarawan - Mahasiswa Universitas Andalas

Menyukai sesuatu hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jenderal Soedirman: Gerilya di Tengah Diplomasi

12 Desember 2022   07:05 Diperbarui: 12 Desember 2022   07:20 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia menjadi sebuah negara tidak terbentuk begitu saja. Banyak peristiwa penting yang terjadi dibaliknya. Di lihat dari sejarah, negeri kita pernah diduduki bangsa asing. 

Kekayaan alam yang melimpah dengan negeri yang subur menjadi daya tarik. Rempah-rempah yang dielukan oleh barat subur di negeri ini. Kedatangan bangsa asing dimulai dari memonopoli perdagangan hingga membentuk kekuasaan. 

Hal ini membuat bangsa kita tidak tinggal diam. Semangat menumpas penjajahan dicerminkan oleh sikap para pahlawan. Pahlawan rela bertumpah darah dan pantang menyerah menghadapi para penjajah. Salah satu pahlawan yang berjasa di negeri kita adalah Jenderal Soedirman.

Jenderal Soedirman atau dikenal dengan panggilan pak Dirman lahir di Rembang, Jawa Tengah pada 24 Januari 1916. Beliau lahir dari pasangan Siyem dan Kartid Kartawiradji seorang pekerja di pabrik gula Kalibagor, Banyumas. 

Sejak lahir Soedirman tidak tinggal bersama kedua orangtuanya. Ia tinggal dan diurus oleh pamannya bernama Raden Tjokrosoenarjo. Nama Soedirman merupakan pemberian dari pamannya yang kemudian mendapatkan gelar raden karena dianggap anak kandung Tjokrosoenarjo.

Pendidikan Jenderal Soedirman

Soedirman sejak kecil dikenali dengan cerita-cerita kepahlawanan. Selain itu ia juga diajari etika dan tata krama priyayi. Soedirman tumbuh menjadi anak yang sederhana, semangat belajar, dan rajin beribadah. 

Saat berusia 7 tahun ia menempuh pendidikan formal di Hollandsch-Inlandsche School (HIS, setingkat pendidikan sekolah dasar). Di sekolah ini, Soedirman dikenal dengan julukan “ si bintang lapangan” karena kegemarannya bermain sepak bola. Kegemaran ini terbawa hingga ia beranjak remaja.

Soedirman pindah sekolah ke Taman Siswa pada tahun kelima. Hal  ini karena diminta berhenti seiring ejekan yang diterima di sekolah sebelumnya. Baru setahun menempuh pendidikan di Taman Siswa ia kembali pindah sekolah karena  Taman Siswa dianggap sekolah liar yang tidak terdaftar. Soedirman kemudian bersekolah di Sekolah Menengah Wirotomo. Di sekolah ini sifat nasionalis Soedirman terbentuk hingga mempengaruhi pandangannya terhadap penjajahan Belanda.

Karir Jenderal Soedirman

Setelah lulus dari sekolah Wirotomo, Soedirman melanjutkan pendidikan ke sekolah guru (Kweekschool) yang di kelola oleh Muhammadiyah Surakarta. Soedirman terkendala biaya sehingga tidak menyelesaikan pendidikannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun