Mohon tunggu...
Nadia Dwi Rahmawati
Nadia Dwi Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PWK Universitas Jember

Suka segalanya tentang musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Potensi Kelautan sebagai Sumber Ekonomi

14 September 2022   23:56 Diperbarui: 15 September 2022   00:06 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Lautan Indonesia menjadi pusat perhatian dari Negara-negara bangsa (nation states) dan perusahaan trasnasional untuk memperoleh kekayaan, kekuasaan, dan prestise. Eksploitasi lautan oleh berbagai pihak telah menimbulkan berbagai masalah kontemporer seperti masalah politik, hukum, ekonomi, lingkungan, dan teknologi. Bahkan lautan telah dijadikan sebagai isu dasar dalam saling ketergantungan antar negara, serta stabilitas dan kemakmuran global dalam jangka panjang terutama bagi negara-negara yang memiliki pantai maupun yang berbentuk Negara kepulauan.

Indonesia, sebagai salah satu Negara kepulauan yang terbesar di dunia, dengan jumlah pulau sekitar 17.5082 Buah pulau yang membentang sepanjang 5.120 km dari timur ke barat sepanjang khatulistiwa dan 1.760 km dari utara ke selatan. Luas daratan negara Indonesia mencapai 1.9 juta km dan luas perairan laut tercatat sekitar 7.9 juta km. Lebih lanjut Negara Indonesia mempunyai panjang garis pantai sekitar 81.791 km, yang merupakan pantai terpanjang kedua di seluruh dunia, setelah Canada, merupakan salah satu negara yang mempunyai beraneka- ragam potensi sumber daya alam laut dan pesisir yang unik dan khas di setiap tempatnya.

Pesisir dan Lautan sebagai sebuah Potensi Pembahasan mengenai wilayah laut tidak akan dapat dipisahkan dengan wilayah pesisir. Wilayah Pesisir sebagai suatu daerah peralihan antara Ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut merupakan wilayah yang saat ini pengaturannya berada dan sejalan dengan kelautan.

Pemerintah kita menetapkan ruang lingkup wilayah pesisir ini meliputi 12 mil laut dari garis pangkal ke arah laut dan 100 meter dari pasang tertinggi ke arah daratan Meskipun demikian sampai saat ini belum satupun Undang-undang memberikan definisi yang jelas mengenai batasan wilayah pesisir. Hal ini dikarenan pendefinisian wilayah pesisir menurut beberapa pakar terutama dari bidang ilmu sosial berpendapat bahwa wilayah pesisir juga tidak dapat dipisahkan dari permasalahan sosial ekonomi masyarakat pesisir. Karena fakta dilapangan banyak pemukiman nelayan berada jauh ke arah daratan dari laut dan pengaruh laut tidak langsung sampai ke rumah mereka, namun secara tidak langsung kehidupan sehari hari mereka sangat bergantung dan dipengaruhi oleh produksi laut.

Lain pesisir lain pula halnya dengan lautan, Laut adalah keseluruhan rangkaian air asin yang menggenangi permukaan bumi. Definisi ini hanya bersifat fisik semata. Laut menurut definisi hukum adalah keseluruhan air laut yang berhubungan secara bebas di seluruh permukaan bumi. Sehingga sebagai sebuah negara Kepulauan laut dan pesisir merupakan satu kesatuan yang saling bertergantungan satu sama lainnya, dan dengan ciri karakter dan ciri khas kekayaan alam yang saling melengkapi.Kekayaan sumber daya alam hayati perairan Indonesia memiliki 27,2% dari seluruh species flora dan fauna yang terdapat di dunia, yang meliputi 12 % mammalia, 23,8% ampibia, 31,8% reptilian, 44,7% ikan, 40% mollusca, dan 8,6% rumput laut selain itu ada lagi sumber daya minyak lepas pantai, sumber daya gas bumi, sumber daya pasir laut, dll.

Potensi perairan laut sebagai pariwisata bahari selain kekayaan sumber daya alam hayati perairan  tersebut, perairan Indonesia juga menjadi tempat pariwisata yang terkenal yaitu pariwisata bahari yang sangat potensial di Asia bahkan dunia sehingga pariwisata bahari harus mendapatkan prioritas utama dalam pemanfaatan sumber daya kelautan.

Wisata bahari adalah kegiatan wisata dan olahraga air di perairan laut, termasuk penyediaan sarana dan prasarana serta jasa yang dikelola secara komersial. Objek wisata yang menjadi daya tarik wisatawan dalam pariwisata bahari, yaitu wisata alam pantai dan pulau pulau kecil, keanekaragaman flora dan fauna , wisata budaya masyarakat pesisir, dan wisata olahraga.

Sumber daya hayati sangat mendukung dalam pengembangan pariwisata bahari, seperti terumbu karang, ikan hias, Padang lamun, hutan mangrove, dan keindahan bentang alam pesisir (pantai pasir putih, pantai bertebing terjal, pantai berbatu). Selain itu, kondisi ombak perairan Indonesia yang bervariasi sangat memungkinkan wisatawan untuk memilih banyak kegiatan wisata seperti berenang, berselancar, ski air, menyelam , snorkeling, dan berlayar.

Objek wisata yang harus dijadikan modal utama dalam pengembangan pariwisata bahari, yaitu terumbu karang. Indonesia memiliki kawasan terumbu karang terbaik di dunia. Kepulauan takabonerate, kepulauan Wakatobi, kepulauan sabalana, teluk cendrawasih, pulau Flores, Bunaken, kepulauan Banda, kepulauan Riau, dan Lombok merupakan kawasan terumbu karang telah terkenal keindahannya. Selain diving dan snorkeling, kegiatan wisata melihat keindahan terumbu karang dapat dilakukan dengan cara melihat dari kaca pada dasar kapal ( glass bottom boat ).

Hutan mangrove sangat berpotensi dijadikan objek wisata bahari. Indonesia memiliki luas hutan mangrove sekitar 25% dari luas hutan mangrove dunia ikan, hutan mangrove juga memberikan kesegaran udara, keindahan, dan kenyamanan. Potensi hutan mangrove sering dijadikan hutan wisata yang berfungsi sebagai tempat wisata jalan jalan Menikmati udara segar, kegiatan memancing, dan wisata edukasi dengan mempelajari flora dan fauna khas mangrove. Objek wisata bahari yang tidak kalah menarik dan sudah banyak dikembangkan adalah wilayah pantai.

Indonesia dianugerahi oleh tuhan memiliki pantai pantai yang indah dan bersih. Wilayah pantai memberikan kepuasan bagi wisatawan dalam kegiatan mengamati sunrise dan sunset di pinggir pantai, tempat pemandian atau berenang yang bersih, dan berselancar di pantai yang memiliki ombak besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun