Mohon tunggu...
Nadia Azkal Uyun
Nadia Azkal Uyun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura prodi PBSI asal Pamekasan

Penggiat literasi masa kini

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rangkaian Benang Biru

29 November 2021   00:35 Diperbarui: 29 November 2021   00:54 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Assalamualaikum, Ibu"

"Waalaimumussalam, Nak. Sudah pulang rupanya, sana makan dulu habis itu bantu Ibu ya jual gorengan ini!", perintah Ibu. Dari dulu aku tidak bisa menolak permintaan Ibu, selelah apapun aku, sesibuk apapun aku, pasti aku usahakan untuk tidak mengabaikan permintaan Ibu.

Selesai aku makan dan mandi, Ibu sudah mempersiapkan beberapa gorengan yang akan aku jual keliling, aku tidak malu bahkan ini sudah menjadi kebiasaan. Kadang tak sedikit anak-anak meledekku sebab jual gorengan diutamakan tapi tidak masuk sekolah, mereka tidak tahu apa yang aku kerjakan selama bolos, aku hanya ingin membantu yang susah dalam keluargaku, lebih-lebih Ibu sendiri. Ayah dan Ibu berpisah ketika aku berusia 4 tahun, dan aku masih ingat saat aku menangis, merengek minta digendong ayah karena yang kulihat waktu itu ayah mengangkut barang-barangnya dari rumah, sebenarnya aku belum paham apa yang terjadi, namun naluri anak akan mengerti apa yang terjadi antara Ayah dan Ibunya. Sampai saat ini, kenangan aku kecil, hanya itu yang melekat.

. . .

"Gorengan-gorengan....."

"1000 an, mari dibeli-dibeli"

"Gladis, masih hanget gak gorengannya??". Tanya salah satu warga

"Masih Ibu", teriakku

"Sini nak, ibu lagi pengen gorengan".

Tak lupa aku bersyukur atas kemudahan dalam mencari rezeki meskipun hanya sedikit dan cukup untuk makan.

"Gladis, apa kamu tidak lelah tiap hari sepulang sekolah harus menjual gorengan seperti ini?", tanyanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun