Mohon tunggu...
Yuda Rangga
Yuda Rangga Mohon Tunggu... Guru - nadhratul asri adalah Yang berbeda

"berjuang menggenggam malam dengan pagi, berusaha untuk slalu bersyukur dan sabar"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Terjebak dalam Lingkaran Keburukan

22 Februari 2013   17:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:52 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1361552854178512719

[caption id="attachment_238047" align="aligncenter" width="458" caption="Edit bt Yuda"][/caption]

Menjadi manusia itu adalah sautu anugerah yang telah Tuhan berikan pada kita. Namun banyak dari kita yang mengingkarinya, sehingga wajar saja dunia ini carut marut. Terlepas dari itu semua, kita sebagai manusia hakikatnya sudah di berikan sebuah anugerah lain dalam hidup. Yakni kebebasan memilih. Memilih apa? Memilih jalan kehidupan kita.

Hidup ini pilihan. Begitu kata orang bijak. Setiap dari aktivitas keseharian kita adalah berdasarkan ketentuan kita sendiri. Pilihan kita. Tapi sayang sekali, banyak dari kita yang memilih jalan yang sebenarnya tidak baik untuk kita. Coba saja sejenak kita menyalakan telivisi, dan dapat kita temukan siaran di beberapa layar kaca, begitu banyak hal negatif terjadi dalam kehidupan kita. Kriminalitas, krisi moral, kekerasan, serta masih banyak lagi. Kalau tidak cerdas dalam menerima atau menanggapinya, yang terjadi adalah kita hanya akan di perbudak oleh pilihan-pilihan tersebut.

Manusia adalah mahluk sempurna ciptaan Tuhan. Tapi di sisilain, ia adalah mahluk yang rapuh. Menjadi suatu tugas bagi manusa untuk menentukan pilihan jalan bagi kehiduannya. Apakah ia harus memilih jalan yang baik atau jalan yang buruk. Semua itu di tentukan pada diri manusia sendiri.

Namun, dalam menentukan jalan itu tidak mudah. Karena setiap dari kita memiliki nurani suci seperti malaikat yang ingin berjalan di jalan kebaikan. Tapi selalu ada saja ‘si jahat’ yang terus menggoda agar kita beralih menuju jalan keburukan.

Terjebak dalam lingkaran ‘si jahat’ adalah sebuah keburukan yang tercipta karena sebuah kebiasaan. Kebiasaan buruk seorang manusia akan membawa ia kedalam jebakan ‘kubangan lumpur’ tersebut. Dimana ketika ia masuk kedalamnya, ia akan sulit untuk keluar dari sana. Berikut beberapa jebakan lingkaran ‘jahat’ tersebut.

1.Kemalasan

Kemalasan datang ketika waktu luang yang kita miliki tidak berhasil kita manfaatkan dengan baik. Sehingga ‘si jahat’ berhasil mengendalikan waktu kita. Dan pada akhirnya kita di permainkan oleh waktu kita sendiri. Waktu luang kita isi dengan hal-hal yang tidak bermanfaat. Bermalas-malasan seperti menonton televisi, tidur-tiduran, berbicara membahas hal yang tidak bermanfaat...

2.Kebiasaan

Kebiasaan di bagi menjadi dua. Kebiasaan baik dan buruk. Kebisaan baik tercipta karena seseorang terbiasa memanfaatkan waktunya dengan rutin dan di isi dengan hal baik. Tapi kebiasaan buruk mucul karena kemalasan yang akut. Sehingga waktu yang ada di gunakan untuk hal-hal buruk. Dari situlah akan tercipta rutinitas kemalasan, sehingga tercipta kebiasaan buruk.

3.Keburukan akut

Setelah kemalasan yang merajalela melahap waktu seseorang. Lalu di teruskan dengan kebiasaan buruk yang terus menerus, maka terciptalah keburukan yang akut. Sikap ini bisa berupa ucapan, tindakan, kebiasaan, bahkan fikiran yang buruk. Dan itu semua terjadi terus menerus tanpa henti. Jika hal ini sudah terjadi, pertanda diri kita sudah berada dalam lingkaran ‘jahat’ tadi, dan sulit untuk keluar dari nya. Dimana ‘si jahat’ sudah hampir sepenuhnya mengendalikan hasrat kita. Dan kita akan sulit untuk keluar dari lingkaran tersebut.

Setelah mengetahui penyebab terjebaknya seseorang dalam lingkaran keburukan, alangkah baiknya jika kita mengetahui solusi untuk mencegah dan keluar dari lingkaran tersebut.

a)Disiplin diri

Mendisiplinkan diri memang tidaklah mudah. Dimana disini kita di tuntut untuk mengatur waktu dengan baik. Membuat daftar prioritas agenda dari aktifitas kita setiap waktunya. Sehingga waktu yang ada dapat di manfaatkan dengan baik. Hal ini dapat mencegah kita dari sebab awal terjerembabnya seseorang masuk ke lingkaran keburukan. Karena dengan mendisiplinkan diri, kita tidak memberikan kesempatan pada ‘si jahat’ untuk mempengaruhi fikiran serta hasrat kita.

b)Semangat belajar tentang hal yang baik

Hal ini sangatlah penting untuk setiap orang. Karena semangat untuk terus belajar dapat mendorong seseorang untuk terus beraktifitas positif. Juga menekan waktu kita untuk membiasakan diri dengan hal yang baik. Sehingga kita bisa terhindar dari kebiasaan yang buruk.

c)Hobi dan fikiran yang positif

Hobi yang positif dapat mendorong kita masuk kedalam kebiasaan dan prilaku yang baik. Seperti olahraga, menulis, berkarya, memasak, da masih banyak lagi hobi yag bisa kita tekuni. Disamping hobi, fikiran kita juga harus positif. Agar ucapan, perasaan dan tindakan kita ikut positif. Jika hal ini sudah dapat kita lakuka, maka setan tidak dapat masuk mempengaruhi fikiran kita untuk meracuni aktifitas kita.

d)Dekat dengan Sang Maha Baik

Poin terkahir tapi yang paling utama adalah dekat dengan Sang Pencipta. Orang yang beriman kepada Tuhannya, akan selalu terlindungi dari godaan ‘si jahat’. Keyakinan kepada Tuhannya akan meberikan kita kekuatan untuk berfikir, berucap dan bertindak yang benar. Selalu berusaha dekat dengan-Nya adalah kunci ketenangan. Ketenangan dalam berpegang teguh dalam kebenaran. Juga ketenangan dalam menjalani kehidupan.

Jika semua poin di atas berhasil kita miliki, maka kita akan terhindar sekaligus dapat keluar dari lingkaran keburukan yang membelenggu kita. Yang membawa kita kepada jurang kehancuran.

Semoga dengan penjelasan dan solusi diatas, kita dapat mengalahkan musuh kita, yaitu ‘si jahat’ yang sekaligus pembuat galau da hancur hidup kita. Sehingga kita dapat memanfaatkan waktu dunia kita dengan baik dan berhasil pulang ke tempat asal kita, ‘kampung halaman’ kita di surga-Nya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun