Mohon tunggu...
Nadhiya Raihani Firdaus
Nadhiya Raihani Firdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Student at Departement of International Relations Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta

keep going

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Era Revolusi 4.0 Sudah di Depan Mata: Indonesia Sampai Mana?

17 April 2022   14:51 Diperbarui: 17 April 2022   15:05 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
  Diplomasi Menhan Prabowo Dinilai Perkuat Alutsista TNI. Sumber ilustrasi: Antara via Forum Keadilan

Strategi diplomasi pertahanan Indonesia untuk mendapatkan Transfer of technology.

Revolusi industri adalah era dimana pekerjaan manusia banyak digantikan oleh mesin. Dari human to human menjadi human to machine. Perkembangan teknologi berkelanjutan ini menjadi fokus pembagunan industri 4.0. Setiap negara turut menyumbang teknologi dan alutsista modern untuk memperkaya dan menciptakan keamanan negara mereka. 

Kita sebagai individu juga perlu mengembangkan diri kita agar menjadi SDM yang sesuai dengan perkembangan zaman. Selain itu diperlukan SDM berkompeten dan visioner untuk merencanakan strategi negara Indonesia agar dapat mengikuti revolusi industri ini. 

Salah satu industri yang berevolusi di zaman ini adalah alutsista militer yang semakin modern bahkan hingga mencakup keantariksaan, di artikel ini penulis ingin membahas mengenai strategi Indonesia sebagai negara berkembang mengambil celah untuk memanfaatkan revolusi di era 4.0 ini. Salah satunya yaitu menjalin kerjasama dan berdiplomasi dengan negara-negara penghasil alutsista modern untuk masa depan.

Selain peningkatan industri untuk kemajuan negara, pertimbangan untuk bekerjasa sama dengan negara mitra adalah untuk menghindari ancaman militer yang akan dihadapi apabila kita tertinggal dari negara lain dan ancaman intervensi berbangsa dan bernegara, apabila terjadi imbalance of power maka ketakutan akan keamanan dan pertahanan negara akan bermunculan. 

Bukan hanya ancaman militer tetapi juga ancaman non-militer. Ancaman non militer lebih bersifat tidak langsung seperti keterbelakangan dalam penggunaan teknologi juga akan menjadi masalah dan ancaman apabila kita tidak sadar sejak dini bahwa dunia bergerak kearah kemajuan maka harus pula dibarengi oleh perkembangan SDM yang dimiliki di Indonesia. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai ancaman yang timbul dari hadirnya Revolusi Industri 4.0 juga memicu suatu negara melakukan modernisasi alutsistanya. Dalam memodernisasi alutsista negara, teknologi keantariksaan memegang peranan penting sebagai media bagi suatu negara untuk memperkuat sistem pertahanannya.

Sumber ilustrasi: Ekonomi bisnis.com
Sumber ilustrasi: Ekonomi bisnis.com

Dengan membuktikan bahwa negara Indonesia juga ikut bergabung dalam perkembangan revolusi industri keantariksaan ini maka negara lain akan melihatnya sebagai keseimbangan dalam alutsista modern dan kemiliteran. Ancaman yang sebelumnya akan meningkat seperti deterrent effect akan berkurang atau hilang apabila kita bisa menggunakkan strategi diplomasi untuk bekerja sama dengan negara-negara yang dianggap mumpuni untuk pembuatan alutsista modern.

Strategi yang paling penting untuk pengembangan industri pertahanan dalam negeri adalah adanya upaya pemerintah untuk melakukan hubungan kerja sama diplomasi terkait dengan transfer of technology. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun