Mohon tunggu...
Nadhira Dhabitah
Nadhira Dhabitah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

Nadhira Dhabitah Pribadi (Mahasiswa Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Sih Hubungannya Musik, Emosi, dan Mood?

16 Juni 2021   13:47 Diperbarui: 16 Juni 2021   14:00 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh : Nadhira Dhabitah Pribadi
(Mahasiswa Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang)
Tahu nggak apa perbedaan emosi dan mood? Pasti diantara kalian berpikir bahwa emosi itu marah-marah. Eitss...kalian salah! Jadi pengertian Emosi yang sesungguhnya adalah perasaan atau efek yang terjadi ketika seseorang berada dalam interaksi penting baginya dan melibatkan perubahan fisiologis dan tingkah laku. Akan tetapi belum tentu perubahan tingkah laku atau ekspresi wajah itu emosi loh, karena kedua hal tersebut bisa di kontrol oleh diri kita. Sedangkaan untuk pengertian  mood sendiri adalah keadaan emosional yang timbul hanya untuk sementara. Pada dasarnya, perasaan ini terbagi menjadi dua, yaitu suasana hati yang baik (good mood) dan suasana hati yang buruk (bad mood).
Nah, kalau sudah paham mengenai perbedaan emosi dan mood, yuk  mari kita bahas tentang hubungan musik, emosi, dan mood.
Musik sudah menjadi salah satu pelengkap kehidupan sehari-hari. Sebagian dari kita bahkan tidak bisa sehari saja tidak mendengarkan musik. Entah itu di saat waktu luang, atau saat sedang mengerjakan sesuatu. Sebelum masuk lebih jauh, apakah pembaca semua mengetahui pengertian dari musik sebenarnya? Dikutip dari laman Wikipedia, musik adalah suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, nada, dan keharmonisan terutama dari suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan irama. Nah, ketika mendengarkan musik tertentu, apakah kalian juga merasakan perubahan mood atau suasana hati yang terjadi saat musik tersebut diputar? Sadar atau tidak, mood kita dapat dipengaruhi oleh apa yang kita dengar. Musik salah satunya.

Bagaimana proses sehingga musik dapat mempengaruhi emosi dan mood seseorang ?

Sejumlah peneliti menemukan bahwa hal ini kemungkinan disebabkan oleh regulasi dopamin otak, sebuah transmitter yang terlibat kuat dalam regulasi prilaku emosional dan mood.
Meski begitu, para peneliti mengatakan, perbedaan dalam reseptor dopamin dapat menimbulkan perbedaan hasil pada tiap individu.
Dilansir Times of India, penelitian ini mengungkapkan bahwa variasi fungsi gen reseptor dopamin D2 (DRD2) mengatur pengaruh musik berlawanan dengan bunyi pada kondisi mood dan emosi yang berkaitan pada aktivitas otak prefrontal dan striatal. "Penemuan kami menunjukkan bahwa intervensi non farmalogis pun seperti musik dapat meregulasi respon mood dan emosi baik pada tingkat prilaku maupun neuron," kata Elvira Brattico, seorang profesor di Aarhus University di Denmark.
Dalam penelitian tersebut, direkrut 38 partisipan sehari, dengan 26 di antaranya memiliki "GG varian" dari DRD2 yang spesifik dan 12 lainnya memiliki "GT varian".
Para partisipan kemudian menjalani proses fMRI (functional magnetic resonance imaging selama melakukan tugas yang menguras emosi sambil mendengarkan musik.
Hasilnya menunjukkan bahwa partisipan dengan reseptor DRD2GG mengalami peningkatan mood setelah mendengarkan musik. Sedangkan pada partisipan yang memiliki GT, mood-nya menurun setelah mendengarkan suara.

Lebih lanjut lagi, musik, kebalikan dari lingkungan yang berisik, menurunkan aktivitas striatal dari partisipan GT begitu juga dengan aktivitas prefrontal dari partisipan dengan GG saat menghadapi proses emosional. Hasil penelitian ini, menurut para peneliti, menunjukkan bahwa variasi genetik dari reseptor dopamin mempengaruhi modulasi suara lingkungan dari proses mood dan emosi. Dikutip dari jurnal Neuroscience, yang terpenting adalah penelitian ini mendorong pencarian akan intervensi musik yang dipersonalisasi untuk pengobatan gangguan otak yang berkaitan dengan penyimpangan transmisi neuro dopaminergik serta mood abnormal dan gangguan emosi yang berkaitan dengan aktivitas otak. Dalam aspek emosi, mendengarkan musik dapat memengaruhi sistem saraf manusia yang ada dalam otak. Seperti amigdala dan korteks media orbitofrontal yang bekerja sama memproses emosi seseorang. Dengan demikian tidak heran jika mendengarkan musik dapat memengaruhi suasana hati seseorang.
Selain itu, musik juga memengaruhi kinerja fokus otak. Musik yang Anda sukai dapat membantu meningkatkan fokus, sementara musik yang tidak Anda suka akan menghalangi konsentrasi. Disebutkan juga bahwa musik merupakan alat yang berguna untuk meningkatkan konsentrasi karena bunyi yang ditimbulkannya tidak invasif dan menyenangkan.
Musik membiarkan memori, perasaan, emosi dan bahkan semua aspek syaraf yang ada di tubuh kita untuk bereaksi ketika ia ada. Tentu tidak jarang, mendengarkan musik bisa menghadirkan memori tertentu kepada kita. Tidak jarang, musik seperti mengaduk-aduk emosi kita hingga kita mampu menitikkan air mata ketika mendengarkan sebuah lagu atau menyaksikan sebuah performa musik. Musik tak pernah berwujud. Ia hanya mampu ditangkap oleh indera-indera, dinikmati hati dan diproses rangkaian neuron di otak. Namun, kekuatannya mampu menguasai hidup kita. Dari menyembuhkan yang luka, hingga membuat kita merasa lebih hidup
Ternyata, music, emosi, dan mood saling berhubungan dan sangat bermanfaat untuk membantu kita dalam menjalani kegiatan sehari-hari. Semoga artikel ini membantu, ya!
Hukum Nyanyian Dalam Islam
Menurut ibnu Mas'ud r.a menerangkan bahwa Lahwal hadist itu adalah al-Ghina(nyanyian). Demi Allah yang tiada sesembahan selain Dia, 3x. Pernyataan Rasulullah mengenai Ibnu Mas'ud adalah "Sesungguhnya ia adalah pentalkin yang mudah difahami."Dalam ayat yang lain Allah berfirman kepada setan:"Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan suaramu."(Al-Isra': 64) . Sejumlah ulama seperti Qadi Abu Tayyib al-Tabari, Syafi'i, Malik, Abu Hanifah, dan Sufyan menyatakan bahwa musik tidak diperbolehkan. Imam Syafi'i berkata: "Menyanyi hukumnya makruh dan menyerupai kebatilan. Barang siapa sering bernyanyi maka tergolong safeh (orang bodoh).

Referensi

Anisa Widiarini, Adinda Permatasari. 28 Desember 2016.
https://www.viva.co.id/gaya-hidup/kesehatan-intim/864181-penyebab-musik-bisa-mempengaruhi-emosi-dan-mood

TEKNO & SAINS. 17 Juni 2019.
https://kumparan.com/lampu-edison/hubungan-musik-dan-suasana-hati-1rIBcCEeqqH/full

Krisna Octavianus Dwiputra. 18 Feb 2019. https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3623326/mendengarkan-musik-baik-untuk-otak-ini-alasannya

Shalsa Midina. 11 September. 2020.   https://www.kompasiana.com/aammbbaarr/5e437e03097f362147528222/cari-tau-yuk-perbedaan-emosi-perasaan-dan-mood

dr. Rizal Fadli. 24 maret 2021. https://www.halodoc.com/artikel/5-fakta-tentang-mood-yang-perlu-diketahui

https://kumparan.com/berita-hari-ini/benarkah-musik-haram-dalam-ajaran-islam-1v3IGvfFLPL
https://www.kompasiana.com/achmadfirdaus04.blogspot.com/550b75e6813311fa13b1e620/hukum-musik-dan-lagu-dalam-pandangan-al-quran-dan-as-sunnah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun