Perkembangan Penulisan Sejarah Islam di Indonesia

PERKEMBANGAN PENULISAN SEJARAH ISLAM DI INDONESIA

Sejarah telah ditulis orang sejak dahulu. Peristiwa-peristiwa, tokoh-tokoh dan hal-hal penting lainnya telah dicatat oleh sejarah. Nama-namayang akrab di telinga kita walaupun pengalamannya telah bertahun-tahun lalu tidak ada ketekunan para penulis sejarah. Demikian juga peristiwa-peristiwa penting yang terjadi hanya seribu tahun yang lalu menjadi hafal dalam ingatan kita karena buah pena para penulis sejarah. Penulisan sejarah di Indonesia hendaknya dilakukan bukan hanya sekedar penyusunan kisah-kisah sejarah saja melainkan ada sesuatu yang positif untuk disampaikan kepada masyarakat berupa gagasan atau pendirian. 

Sehingga diharapkan generasi penerus mampu mengambil pelajaran dari tulisan-tulisan bersejarah untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan juga bisa dibuat pengalaman dimasa yang akan datang..

Masalah penulisan sejarah, bila dilihat dari sudut hasil penulisan termasuk bidang historiografi jika ditinjau dari proses penulisan menjadi lapangan studi metode sejarah. Historiografi (penulisan sejarah) menarik perhatian sejarawan, karena manfaatnya tidak dapat di sangkal. Melalui historiografi kita dapat memiliki pengetahuan dan pengertian tengtang masa lalu entah suatu bangsa atau ummat. Dengan historiografi kita bisa mengetahui kebudayaan dan perkembangan suatu masyarakat..Selain itu dari historiografi dapat diketahui pengaruh-pengaruh lingkungan yang seperti apakah yang membentuk suatu pemikirsn serta gambaran sejarah.

Historiografi islam pada umumnya menggambarkan peran agama islam dan ummatnya diatas panggung sejarah dunia. Historiografi islam sendiri adalah penulisan sejarah islam dalam bahasa Arab. Dengan tujuan untuk menunjukkan konsep perkembangan baik dalam pemikiran maupun pendekatan ilmiah yang dilakukan dengan penjelasan mengenai pertumbuhan perkembangan dan bentuk-bntuk sikap yang digunakan dalam pengujian bahan-bahan sejarah.

Pada awal perekembangan islam, historiografi yang ditulis berisi berita pencptaan bumi, turunnya Nabi Adam dan kisah para nabi, serta riwayat hidup Nabi Muhammad SAW. Dalam perkembangan selanjutnya, penulisan sejarah ini lebih banyak digunakan untuk memaparkan mengenai gejala-gejala tentang keadaan manusia dalam urutan kronologis. 

Sedangkan awal perkembangan penulisan sejarah di indonesia dimulai dengan adanya penulisan sejarah dalam bentuk naskah. Beberapa sebutan untuk naskah-naskah yaitu babad, hikayat, kronik, tambo dan lain-lain. Bentuk penulisan sejarah pada naskah-naskah tersebut sebagaimana secara umum, ada tiga jenis penulisan sejarah di indonesia antara lain penulisan sejarah tradisional, penulisan sejarah kolonial dan penulisan sejarah nasional.

Penulisan sejarah tradisional dimulai sejak adanya pengaruh Hindu sampai kedatangan Islam ke Indonesia. Penulisan ini mengupas tentang kehidupan raja-raja dengan kata lain bersifat istanasentris. Untuk penulisan sejarah kolonial bersifat eropasentris atau yang lebih dikenal dengan nerlandosentris. 

Yang mana tulisan tersebut dimaksudkan untuk meninggikan derajat orang-orang  kolonial dan merendahkan bangsa pribumi sehingga mereka mendapatkan pembenaran atas tindakannnya dalam menjajah nusantara yang mana sekarang disebut sebagai negara indonesia. Sedangkan untuk penulisan sejarah nasional yang mana bersifat indonesiasentris dimana didalam penulisannya dilakukan dengan pendekatan multidimensional dan dengan metologi sejarah indonesia. Sehingga kita bisa tahu bahwa penulisan sejarah ini dilakukan untuk kepentingan nasional.

Khusus mengenai historiografi islam di Indonesia, kemunculannya di dalam tradisi penulisan sejarah dipengaruhi oleh masuk dan berkembangnya agama islam di indonesia sampai pada abad-16 M. Namun, setelah munculnya kerajaan Islam, karya-karya sejarah khusus menuliskan mengenai sejarah di kerajaan tersebut. Dan dalam pembagian atau pembahasan historiografi indonesia, karya-karya bercorak islam menjadi dalam bagian dari istanasentris atau historiografi tradisional. Ciri-ciri karya sejarah yang dipengaruhi islam muncul pada jenis karya dan dalam bentuk nama.

Terdapat istilah-istilah yang menunjukkan keada narasi tertentu seperti haba, hikayat, kisah tambo dan lain-lain yang sebagainya berasal dari bahasa arab. Dengan melihat sebutan-sebutan tersebut maka karya sastra klasik dapat dijadikan bahan penting dalam studi karya historiografi islam, sehingga  akan membentuk suatu horizon baru dalam penulisan sejarah islam yang lebih banyak berpijak  pada bumi sendiri dalam pengembangan keahlian dan pengetahuan sejarah islam yang dilakukan oleh penulis-penulis islam sendiri. Historiografi Islam pada periode perlawanan terhadap kolonialisme terutama pada masa penetrasi politik barat  yang menimbulkan reaksi Aceh, Banten dan Mataram, Banjar, Goa  dan ditempat lainnya.