Mohon tunggu...
Nadhifatul Nur Anita
Nadhifatul Nur Anita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa yang unggul

Budayakan membaca agar banyak mengetahui informasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Lingkungan Sosial

11 Desember 2022   14:24 Diperbarui: 11 Desember 2022   14:29 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Taman kanak-kanak atau biasa disebut TK merupakan lembaga pendidikan formal sebelum anak masuk SD. Pada sekolah TK memberikan anak usia 5 hingga 6 tahun kesempatan untuk tumbuh secara sosial dan emosionalnya. 

Namun, hal ini terkadang tidak disadari oleh guru dan orang tua anak bahwa mereka percaya pada masa kanak-kanak hanyalah waktu untuk bermain saja. Interaksi sosial pada anak sangat berpengaruh oleh emosinya dan juga mengembangkan potensi dalam dirinya. 

Bagaimana cara anak menyesuaikan dengan lingkungan, bekerja sama, tanggung jawab, dan mau berbagi dengan teman-teman dan orang-orang yang di sekitarnya, tergantung bagaimana kita melatih dan mengembangkan sosio-emosional anak sejak usia dini. Cara berinteraksi antar anak dengan lingkungan sosial ada pada hubungan timbal balik yang mempengaruhi dan dipengaruhi secara satu sama lain yang lingkungan sosial itu seperti orang tua, sekolah, teman sebaya dll. 

Keadaan lingkungan baik, tenang, damai, aman, sejahtera penuh penerimaan dan pengertian maka dapat mengundang kenyamanan kepada anggotanya yaitu lingkungan yang mempercepat proses perkembangan sosialnya dan di sisi lain lingkungan sosial jika tidak sesuai maka anak itu tidak akan merasakan kenyaman dan juga menganggu individu dalam proses perkembangan sosial.

Menurut Ahmad (2009: 44), lingkungan sosial memainkan peran penting dalam perkembangan anak yaitu teman sebaya dalam kehidupan yang dimana teman adalah proses perkembangan sosial yang berlangsung dan terjadi bersama-sama untuk mempengaruhi dan dipengaruhi. 

Perkembangan perilaku sosial pada anak tertarik kepada teman sebaya dan aktivitas anak akan diterima sebagai anggota dalam kelompok dan tidak bahagia ketika anak tidak dengan teman-temannya. Anak-anak tidak puas jika bermain sendiri di rumah atau dengan kerabat terdekatnya atau melakukan aktivitas dengan anggota keluarga. Interaksi di dunia anak-anak banyak menghabiskan waktu di luar dengan teman sebaya dalam berbagai cara aktivitas. 

Mereka tahu tugas apa yang dilakukan saat dengan sebaya seperti gejala eksistensi kompetisi, perselisihan, belas kasihan, saling membantu secara tatap muka saat kesulitan. Hal ini menunjukkan gejala perilaku sosial memiliki perilaku sosial yang baik dan perilaku sosial yang buruk.

Anak membutuhkan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan. Syamsu Yusuf (2000: 124) berpendapat bahwa perilaku sosial menggambarkan kemampuan anak beradaptasi dengan lingkungan sosial secara efektif bentuk perilaku sosial untuk kompetisi, kerja sama, kekuatan dan belas kasihan. 

Selain itu, Ahmad (2009: 137), dikatakan bahwa perilaku sosial adalah aktivitas terkait orang lain, aktivitas terkait dengan orang lain yang membutuhkannya sosialisasi perilaku dapat diterima oleh orang lain juga belajar peran sosial upaya untuk mengembangkan sikap sosial layak mendapat persetujuan dari orang lain. 

Perkembangan sosial anak dalam keputusan menteri pendidikan Mengenai nomor 58 tahun 2009 standar anak usia dini ini adalah indikator level pencapaian perkembangan anak 5-6 tahun pembangunan termasuk kemampuan untuk bekerja sama menunjukkan sikap dengan teman toleran, sopan santun, mengerti aturan, disiplin, menunjukkan rasa empati, tekad, menghargai keunggulan orang lain.

Penerimaan lingkungan berbagi pengalaman yang positif selama anak melakukannya  seperti kegiatan sosial berbagi modal yang sangat penting anak mencapai kehidupan yang sukses dan menyenangkan di masa depan atau kapan mereka tumbuh nanti. Bentuk perilaku sosial paling penting bagi anak-anak pada di tahun pertama kehidupan yaitu cara untuk penyesuaian sosial biarkan anak-anak bergaul dengan teman-temannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun