Mohon tunggu...
Nadhifa Salsabila Kurnia
Nadhifa Salsabila Kurnia Mohon Tunggu... Penulis - Masih setia dengan Bandung, namun melalui tulisannya sering kali berjalan ke Korea Selatan dan berbagai belahan dunia lain

Sarjana Ilmu Komunikasi Jurnalistik, pencinta literasi, penyuka fiksi, menulis dimana saja dan kapa saja

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Fakta Fenomena Titik Balik Matahari, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

21 Juni 2021   09:07 Diperbarui: 21 Juni 2021   11:30 1001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Matahari | Pexels/Pixabay

Pada 21 Juni 2021 terjadi sebuah fenomena astronomi yang disebut dengan Titik Balik Matahari atau Solstis. Kabar ini disampaikan oleh LAPAN. Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa tesebut puncak Solstis tahun 2021 jatuh di tanggal 21 Juni.

Apa itu sebenarnya fenomena Titik Balik Matahari ini? Berikut sejumlah fakta fenomena Titik Balik Matahari.

Terbit dan terbenam matahari muncul dari arah berbeda

Menurut Lapan, dengan adanya fenomena Titik Balik Matahari ini untuk para pengamat di belahan bumi utara maupun selatan akan melihat matahari terbit dari arah timur-timur laut kemudian terbenam dari arah barat-barat laut.

Sementara itu daerah berlintang tinggi di bagian selatan akan mendapat matahari yang terbit dari arah timur-timur laut kemudian terbenam di arah barat-barat laut.

Waktu siang lebih lama

Dilansir dari kompas.com, menurut peneliti di Pussainsa Lapan Andi Pangerang menyerbutkan jika fenomena Titik Balik Matahari ini kondisinya ketika matahari berada di paling utara di waktu tengah hari.

Akibatnya, waktu siang menjadi lebih lama, sedangkan untuk belahan bumi bagian selatan, waktu siang menjadi lebih pendek atau sebentar.

Pemaparannya, jika di lintang sedang (<23,5 derajat), Matahari ini akan lebih tinggi saat transit atau kulminasi. Sedangkan untuk di sekitar ekuator, ini tergantung dari belahan bumi mana masyarakat bertempat.

Baca juga: Apa Itu Mugen Tsukuyomi yang Wujudnya Dikaitkan dengan Gerhana Bulan

Dampaknya pada Indonesia

Di Indonesia untuk di Pulau Rote, Titik Balik Matahari Juni ini akan membuat matahari berada pada ketinggian 55,5 derajat  di arah utara.

Penggambarannya, semakin ke utara akan semakin tinggi dan semakin ke selatan akan semakin rendah. Untuk itu  di kota-kota yang dilalui garis balik utara (tropic of cancer) akan semakin rendah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun