Mohon tunggu...
Nadhifa Salsabila Kurnia
Nadhifa Salsabila Kurnia Mohon Tunggu... Penulis - Masih setia dengan Bandung, namun melalui tulisannya sering kali berjalan ke Korea Selatan dan berbagai belahan dunia lain

Sarjana Ilmu Komunikasi Jurnalistik, pencinta literasi, penyuka fiksi, menulis dimana saja dan kapa saja

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Memahami Trauma Masa Kecil Berkepanjangan

17 Juni 2021   07:00 Diperbarui: 20 Juni 2021   12:16 1856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak-anak bermain | Pexels/Archie Binamira

Meskipun begitu umumnya pengalam merugikan di masa kecil ini karena kejadiannya memang tidak sekali bahkan terjadi berulang hingga melekat dan membentuk pola dalam kehidupan anak.

3. Menyebabkan penderitaan

Ini adalah kondisii distress, yakni rasa tertekan yang berkepanjangan. Ini terjadi karena anak cenderung belum bisa mengontrol keadaan. Akibatnya, akan merasa lebih tertekan.

Baca juga: Soal Remaja Bunuh Balita, Betapa Pentingnya Perhatian dan Kesehatan Mental Kejiwaan

4. Kumulatif

Pengalaman masa kecil yang merugikan ini terjadinya tidak hanya karena sau jenis. Contoh, anak yang sering kali melihat kekerasan rumah tangga berulang, bisa jadi ia memiliki pemikiran dan perasaan ia tidak dicintai oleh orang tuanya.

Sejumlah pengalaman merugikan lainnya bisa terjadi sekali namun membuat tingkat keparahannya semakin kompleks.

5. Memiliki tingkat keparahan yang berbeda

Dalam kasus Adverse Childhood Experience ini pemengalaman masa kecil merugikan seperti kekerasann fisik dan seksual. Bisa akibatkan tingkat keparahan yang lebih tinggi jika dibandungkannya dengan pengalaman merugikan lainnya.

Baca juga: Social Anxiety Disorder dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun