Kandungan gula membuat minuman bersoda bisa memiliki kadar lemak yang lebih tinggi. Sementara rasa lapar berkepanjangan membuat resiko terkena obesitas juga lebih tinggi. Dikarenakan tak bisa menahan diri ketika makan.
Baca juga: Perbedaan Infeksi Bakteri dan Virus, Gejala dan Penyakitnya Juga Berbeda!
4. Pencernaan
Asam lemak yang terdapat dalam minuman berkarbonasi dapat merangsang reseptor saraf di mulut. Dalam sejumlah riset lain, minuman berkarbonasi dapat membantu melancarkan pencernaan. Di dalam kandungannya, pH ini sedikit lebih asam meskipun memang tak mengganggu keseimbangan pH tubuh.
Namun, tingkat keasamannya ini juga bisa membuat aktivitas di dalam lambung meningkat. Tanpa harus mengganggu organ lambung, minuman berkarbonasi bisa membantu meredakan nyeri ulu hati akibat asam lambung.
Sebaliknya, pada minuman bersoda kandungan fosfornya dapat mengikat zat kalsium magnesium, dan seng yang terdapat di usus halus. Asam fosfor yang mengikat tiga zat tersebut akan terbuang begitu saja ketika buang air kecil. Ini menyebabkan tubuh bisa alami gangguan pencernaan dan masalah penyerapan gizi.
Efek negatif minuman bersoda lainnya pada pencernaan adalah tingginya kandungan gula di dalamnya, yang bisa mengganggu penyerapan air pada ginjal.
Nah, itu dia beberapa penjelasan mengenai efek negatif minuman bersoda dan berkarbonasi yang ternyata berbeda berdasarkan kandungannya.
Baca juga: Yang Terpenting Ketersediaan Antibodi