Mohon tunggu...
Nada Pertiwi
Nada Pertiwi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - blog tugas kuliah

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2017 Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jurnalisme Multimedia

9 Februari 2020   19:56 Diperbarui: 10 Februari 2020   11:13 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tulisan dan foto dalam artikel Snow Fall /dokpri

Kedelapan, opini seorang jurnalis ketika membuat sebuah konten diperlukan karena pengetahuan mereka terkait organisasi dan peraturan-peraturan yang berlaku soal pembuatan konten. Namun, keputusan tetap berada di tangan produser konten terkait.

MULTIMEDIA DAN INTERAKTIVITAS

Multimedia tentu tidak sama dengan multiplatform.

Multimedia merupakan konten berita yang menggunakan lebih dari dua jenis media dalam satu platform. Koran tidak dapat disebut produk multimedia karena hanya hadir  dalam dua elemen yakni tulisan dan foto.

Bagaimana dengan televisi? Televisi ternyata tidak dapat disebut sebagai multimedia karena elemen yang ada pada televisi hanyalah audio dan video.

Produk multimedia setidaknya memuat 3 elemen media. Video dari NewYorkTimes yang berjudul "Snow Fall" di tahun 2012 dapat dijadikan sebagai contoh produk multimedia dimana informasi tersebut memuat tulisan, foto, video, dan animasi di dalamnya.

Tulisan dan foto dalam artikel Snow Fall /dokpri
Tulisan dan foto dalam artikel Snow Fall /dokpri

Video dalam artikel Snow Fall /dokpri
Video dalam artikel Snow Fall /dokpri

Animasi dalam artikel Snow Fall /dokpri
Animasi dalam artikel Snow Fall /dokpri

Interaktivitas diperlukan dalam produk multimedia guna melibatkan audiens untuk dapat berperan aktif terkait konten yang sedang dinikmatinya dan tidak lagi hanya sekedar melakukan klik link. Salah contoh interaktivitas yang dapat kita lihat adalah ketika New York Times mewawancari sekitar 200 orang terkait harapan mereka ketika Barack Obama terpilih sebagai presiden Amerika Serikat dan mengunggahnya di website resmi New York Times. Audiens yang mengunjungi website tersebut tidak hanya cuma mampu mendengar namun juga dapat memberi pendapat mereka di laman yang sama. 

Adanya interaktivitas membuat audiens yang sebelumnya pasif (hanya mampu melihat atau mendegar) kini dapat juga berpikir dan mengutarakan buah pikiran tersebut dan melihat pemikiran lain sesama audiens yang juga ikut berpendapat.

Contoh lainnya adalah laporan terkait laporan kasus pembunuhan dalam 12 bulan terakhir oleh Los Angeles Times. Audiens tidak lagi hanya mendapatkan data berupa nama, usia, dan asal tempat tinggal dalam bentuk tabel namun dalam bentuk map data di mana dalam map tersebut korban dipetakan berdasarkan tempat tinggalnya yang memudahkan kita melihat persebaran wilayah daerah mana saja tempat terjadinya perkara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun