Mohon tunggu...
Nada Nadhifah
Nada Nadhifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Content Writer

Jangan diliat aja, ayo saling follow dan saling membantu!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

IPK atau Pengalaman, Mana yang Lebih Penting?

20 Januari 2023   18:13 Diperbarui: 22 Januari 2023   00:15 1209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mahasiswa sedang belajar di kelas | pexels: pavel dan ilyuk

Lalu bagaimana dong yang sudah terlanjur kuliah?

Tidak perlu disesali, karena semua yang kita lakukan tidak ada yang sia-sia selagi hal itu berdampak positif untuk kita. 

Saya pun demikian, tidak ada penyesalan untuk kuliah karena menurut saya kuliah itu menyenangkan. Selain mendapat ilmu baru, juga mendapat teman-teman baru dari latar belakang yang berbeda-beda namun dengan satu tujuan yaitu lulus dan mencari pekerjaan. 

Namun yang perlu digarisbawahi adalah kita tidak bisa mengandalkan IPK atau asal universitas terkenal karena itu bukan jaminan kita bisa mendapatkan pekerjaan setelah lulus.

Berarti IPK gak penting ya?

Tidak, IPK penting kok. Namun setelah saya banyak berdiskusi dengan teman-teman kuliah bahkan teman di media sosial. Mereka mengatakan bahwa jangan hanya mengandalkan IPK atau universitas ternama saja tetapi juga dibutuhkan pengalaman. 

Ya! Pengalaman juga penting. Jujur menurut saya pengalaman lebih berperan penting dalam penilaian pencari kerja. 

Saya pun juga tidak terlalu mementingkan IPK, namun bukan berarti saya tidak perduli dengan IPK saya. Maksudnya adalah tidak terfokus kepada IPK tinggi karena balik lagi IPK hanya sebagai syarat administratif saja.

Ilustrasi para mahasiswa sedang berdiskusi untuk mencari tempat magang | pexels: rodnae productions
Ilustrasi para mahasiswa sedang berdiskusi untuk mencari tempat magang | pexels: rodnae productions

Sedikit cerita, saya memiliki teman kuliah yang sudah memiliki pengalaman yang cukup banyak menurut saya, bahkan ia sudah memulainya sejak semester 5. Saya pun agak menyesal, mengapa saya tidak melakukannya sejak awal. 

Karena memang saya tidak begitu mengerti bagaimana caranya mencari pengalaman (diluar konteks bukan pengalaman di dalam kampus ya). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun