Mohon tunggu...
Nada Heppy
Nada Heppy Mohon Tunggu... Penulis - Meaningful Muslimah

Mencari kesederhanaan dalam hidup. Menulis sebagai sarana berbagi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Aku Memilih untuk Hidup di Kehidupan yang Tenang

25 Juni 2021   08:54 Diperbarui: 25 Juni 2021   09:01 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hidup tenang bersanding dengan alam (Sumber: alphacodes.com)

Hidup di dunia ini memang tidak mudah. Segala hal yang kita capai selalu dirasa kurang di mata kita masing-masing. Bahkan ketika sudah memiliki beberapa mobil sport mewah yang tak banyak orang punya, masih selalu ada keinginan untuk membeli yang lebih bagus lagi.

Hal tersebut tak luput dari sifat alamiah manusia yang selalu haus akan berbagai hal baru. Selalu tidak puas dengan apa yang telah dimiliki.

Seperti diri aku pribadi satu tahun yang lalu, yang mana menginginkan ponsel baru. Dan ketika sudah tercapai keinginan itu, lalu timbul lagi keinginan lainnya yaitu memiliki kamera pocket baru. Berbagai keinginan yang sejenis juga timbul di lain hal dengan maksud agar aku mendapatkan kebahagiaan ketika memilikinya, yang membuat aku tidak sadar bahwa hal tersebut tidak berarti apa-apa.

Dari dulu memang aku tidak menyukai tempat yang ramai, namun tidak terlalu memikirkannya. Walau menyukai kesunyian, berbagai masalah tetap membuat diri tertekan dan berdiam diri adalah sebuah cara untuk menghindar, tidak lebih. Namun semakin kesini aku merasa bahwa terdapat kedamaian yang hadir dalam kesendirian ini. Terdapat suatu makna yang aku peroleh ketika berada di tempat yang sepi, jauh dari kerumunan.

Dan dari disinilah, aku mengerti akan ketenangan dalam hidup. Sebuah hal yang perlu kita rasakan, walau sesibuk apapun pekerjaan kita di dunia ini. Aku mulai membatasi diri untuk menjelajah media sosial, tidak menuruti keinginan yang aneh, lebih meluangkan waktu untuk bermain di alam, dan kegiatan lainnya yang aku jalani untuk mendapatkan kehidupan yang tenang.

Dan inilah beberapa hal yang membuat aku kecanduan akan memiliki kehidupan yang tenang.

Rumah yang jauh dari kebisingan

Untunglah aku menempati suatu rumah yang ada di sebuah desa dengan masih banyak pohon rindang dan udara yangs sejuk, dekat dengan gunung. Dengan hanya berjarak beberapa meter, aku sudah dapat menikmati pemandangan yang indah walau dirasa biasa oleh beberapa orang.

Setiap harinya aku selalu mencoba untuk terhubung dengan alam dan merasakan kedamaian dengan ciptaan-Nya. Keindahan pemandangan yang selalu meningkatkan mood, entah dari pekarangan rumah maupun tempat yang di jelajah.

Menjadi jauh dari media sosial

Menjauh dari media sosial membuatku terhindar dari distraksi media sosial, dimana aku dapat menjadi lebih fokus untuk menjalani kehidupan saat ini. Tidak terlalu sering membuat story maupun highlight seperti dulu, dimana aku menjadi merasa bahwa waktu yang aku alami saat ini sangat spesial hingga tak ada orang lain yang tidak berhubungan mengetahui akan hal itu.

Tenjaga hubungan dengan teman sekitar

Menjadi jauh dari media sosial tak berarti menjadi renggang pula hubungan dengan teman, namun menjadikanku selalu terhubung dengan orang-orang sekitar secara nyata. Melakukan penyaringan untuk orang-orang yang ada di sekitar aku rasa perlu untuk memilih siapa yang penting untuk diri sendiri atau keberadaanku dibutuhkan olehnya. Mengatur orang yang membersamai perjalanku di kehidupan ini.

Lebih paham akan makna kehidupan

Adalah kebahagiaan yang tak terbayar ketika menjalani kehidupan yang tenang dengan selalu terikat oleh kenaturalan. Alam, jiwa, pikiran, menjadi seakan menemukan kedamaian tanpa perlu memiliki suatu materi atau hal yang bersifat duniawi. Bukan berbagai macam benda yang dibeli atau dikoleksi, bukan segala keinginan yang harus dituruti, dan bukan uang yang perlu dicari setiap saat.

Terfokuskan dengan diri sendiri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun