Mohon tunggu...
Nada Heppy
Nada Heppy Mohon Tunggu... Penulis - Meaningful Muslimah

Mencari kesederhanaan dalam hidup. Menulis sebagai sarana berbagi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Cara Menjalani Slow Living, Kehidupan yang Tenang

9 Juni 2021   09:20 Diperbarui: 9 Juni 2021   09:20 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi hidup tenang (sumber: amenteemaravilhosa.com.br)

Dewasa ini, kita sering disuguhi dengan berbagai hal di media sosial yang sangat tak beraturan, yang sangat random. Dimana di dalamnya terdapat banyak sekali pembahasan yang mereka bahas mulai dari A sampai Z. 

Coba bayangkan, setiap detiknya kita dipaksa untuk melihat notifikasi yang baru di Whatsapp, deretan highlights yang terus muncul di Instagram, topik baru di Twitter, dan omongan receh orang di Facebook. Tanpa sadar, hal tersebut membuat diri kita menjadi tertekan, stres, dan tidak enjoy dalam menjalani kehidupan.

Selain itu, terkadang kita juga disibukkan dengan hal-hal yang tidak penting yang tanpa sadar membuat diri kita kewalahan. Pergi ke taman alih-alih menikmati udara sejuk, kita berselfie ria dan update kegiatan terkini, mengunjungi suatu tempat demi mendapatkan beberapa foto yang menarik, atau pergi ke kafe mahal demi wifi gratis. Seakan-akan, kita lupa akan kebahagiaan yang seharusnya kita rasakan di momen tersebut.

Nah, dari masalah tersebut, disini aku ingin membahas tentang cara menjalani kehidupan yang tenang atau biasa dikenal dengan nama Slow Living, yaitu cara menjauhkan diri kita dari hal-hal yang tidak penting dan mulai fokus menjalani kehidupan yang damai.

Satu, matikan koneksimu. Kini kamu selalu berharap bisa dihubungi 24 jam, mencoba mengetahui kegiatan orang lain, atau harus mengungkap detail-detail kegiatan pribadi. Terkoneksi setiap saat mungkin bermanfaat, namun tak sedikit juga dampak buruk yang ditimbulkan. Kamu menjadi sedikit beristirahat bahkan menjadi tak percaya diri. Maka dengan menghindari itu semua, coba untuk matikan ponselmu dan mulai hidup di dunia yang nyata.

Dua, kurangi kesibukan. Di zaman yang modern, menjadi sibuk adalah salah satu cara agar diri dianggap sebagai orang yang produktif. Jika ada jadwal yang kosong, selalu ingin diisi dengan hal-hal yang menyibukkan. Namun, menjadi sibuk bukanlah solusi. Coba luangkan waktumu 1 jam dalam sehari hanya sekedar menatap matahari sore atau bercengkeraman dengan keluarga tanpa terikat oleh jadwal, aku yakin kamu dapat menemukan makna yang mendalam dari kegiatan tersebut.

Tiga, tolak ajakan dengan ringan. Mengatakan 'tidak' pada seseorang yang ingin mengajakmu keluar ataupun makan bersama itu memang sangat sulit, walau kamu benar-benar sedang tidak ingin keluar. Stop menjadi 'people pleaser', tekankan pada dirimu bahwa kamu boleh melakukan apa yang kamu inginkan. Masih merasa tidak enak? Maka tolak dengan sopan, dengan meyampaikan terima kasih, seperti contoh "Terima kasih atas ajakannya ..." atau mengatakan bahwa kegiatain itu tidak cocok dengan jadwal kita, "... tetapi aku harus melalukan suatu hal saat ini".

Empat, rapikan barang-barang di rumahmu. Terkesan sangat simple, namun pernahkan kamu merasa ketika barang-barangmu yang berserakan membuatmu malas untuk melakukan segala hal. Seperti kamar tidur yang berantakan, menjadikanmu enggan untuk melakukan sesuatu atau menjadi sulit menemukan barang yang hilang. Bereskan barang-barangmu sekarang lalu bergeraklah dengan ringan dan santai kemudian.

Lima, seduh secangkir teh favoritmu. Menikmati udara yang sejuk di pagi ataupun sore hari dirasa kurang lengkap jika tidak dibarengi dengan menyeduh secangkir teh favorit. Kamu yang pecinta matcha sepertiku, atau thai tea seperti temanku, atau teh biasa seperti biasanya. Dengan diseduh hangat atau dingin, sama sama pas untuk menjalani hari dengan santai.

Enam, berjalan kaki. Sepertinya kegiatan ini sudah jarang kita lakukan mengingat terdapat banyaknya kendaraan yang memudahkan kita menuju ke suatu tempat. Namun cobalah untuk berjalan kaki minimal sehari dalam sepekan menyusuri sawah, hutan, atau pekarangan samping rumahmu. Rasakan kenikmatan ketika jari-jari kakimu menyentuh tanah, menghubungkanmu dengan alam sekitar, ditambah hembusan angin yang alami menjadikan jiwamu seakan tanpa beban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun