Mohon tunggu...
Nada Heppy
Nada Heppy Mohon Tunggu... Penulis - Meaningful Muslimah

Mencari kesederhanaan dalam hidup. Menulis sebagai sarana berbagi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Minimalis Bukan Berarti Aesthetic: Kesalahan dalam Menerapkan Gaya Hidup Minimalis

8 Juni 2021   10:00 Diperbarui: 8 Juni 2021   10:31 971
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
minimalist bedroom (sumber: wolipop via detik.com)

Banyak sekali orang yang melakukan Gaya Hidup Minimalis dengan cara membuat ruangan terkesan aesthetic dan menempatkan beberapa barang yang aesthetic juga. Warna yang dominan putih, cokelat, ataupun abu-abu adalah suatu ciri khas yang seringkali kita anggap sebagai minimalis.

Sadarkah kamu, bahwa itu semua bukanlah bagian dari minimalis? Dengan banyak orang yang mengekspos Gaya Hidup Minimalis dengan menyertakan benda-benda yang aesthetic seperti penjabaran diatas, kita menjadi beranggapan, 'ooh, jadi minimalis itu seperti ini'. Tetapi hal tersebut tidak benar, minimalis jauh berbeda dengan aesthetic. Lalu apa makna minimalis itu sendiri?

Sebelumnya aku ingin menekankan sedikit, bahwa memang tak ada yang salah dengan menyertakan seni dalam Gaya Hidup Minimalis ini, namun di sini aku ingin melusurkan pandangan teman-teman mengenai dua hal tersebut (minimalis dan aesthetic).

Minimalis menurut KBBI adalah berkenaan dengan penggunaan unsur-unsur yang sederhana dan terbatas untuk mendapatkan efek atau kesan yang terbaik. 

Maksudnya, dengan kita menjalankan perilaku minimalis, berarti kita menggunakan barang-barang yang sesederhana mungkin agar dapat menyederhanakan kegiatan kita sehari-hari. Jadi hanya ada barang-barang yang dibutuhkan saja yang ada dalam ruangan dan kegiatan kita.

Lalu mengapa terdapat unsur aesthetic yang merakyat di sini? Mari kita simak dulu pengertian dari aesthetic berikut.

Aesthetic atau estetika adalah sebagai cabang yang ada dalam ilmu filsafat yang fokus membahas tentang seni dan nilai-nilai yang berhubungan dengan keindahan, serta menilai respon yang ditunjukkan manusia terhadapnya.

Menjawab dari pertanyaan sebelumnya, mengapa minimalis selalu disandingkan dengan ke-aesthetic-an? Sebenarnya tidak. Kebanyakan dari yang kita lihat adalah yang ada di media sosial, dimana kita tahu sendiri bahwa jika kita ingin meng-upload gambar ataupun video kita perlu adanya seni yang indah agar dapat menarik khalayak luas.

Lebih dari itu, banyak juga para minimalis di luar sana yang menerapkan Gaya Hidup Minimalis dengan baik, dalam artian benar-benar meminimalisir penggunaan barang-barang yang mereka pakai tanpa perlu mengindahkan bentuk barang ataupun konsep ruangan mereka.

Jadi, jika kamu menjadi minimalis karena sebuah konten, sah-sah aja untuk menambahkan kesan aesthetic di dalamnya. Namun, jika kamu menjadi seorang minimalis karena memang kebutuhan, maka aku sarankan untuk melakukan hal yang sederhana juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun