Mohon tunggu...
Nabyla Husna Nisa
Nabyla Husna Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - al kahfi

al waqiah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Urban Farming Mahasiswa UMM Tuai Respon Positif dari Warga Tasikmadu

14 Juni 2021   21:00 Diperbarui: 14 Juni 2021   20:58 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

 

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dengan Program Pengabdian masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) gelombang 10 kelompok 86, melakukan sebuah kegiatan sosial berupa penyuluhan mengenai Hidroponik sistem wek bersama warga yang berada di wilayah RW 01, Kelurahan Tasikmadu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Minggu (14/06/21).

Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi warga Tasikmadu di wilayah RW 01 mengenai Urban Farming tentang Hidroponik Sistem Wick. Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air, tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman menggunakan nutrisi AB Mix. Dengan adanya musim pandemik COVID-19 ini, banyak masyarakat yang memiliki waktu luang di rumah dikarenakanterdapat sistem Work From Home dan sekolah sistem daring. 

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi
Mahasiswa PMM Universitas Muhammadiyah Malang kelompok 86  berinisiatif mengajak warga  RW 01 Kelurahan Tasikmadu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, untuk menanam sayuran menggunakan  hidroponik wick agar tetap produktif di rumah. 

Bagi warga yang tidak mempunyai perkarangan luas tidak perlu khawatir, karena sistem hidroponik dapat dilakukan di lahan yang sempit dan terbatas.

whatsapp-image-2021-06-14-at-5-26-49-am-60c752f78ede4866017dfe32.jpeg
whatsapp-image-2021-06-14-at-5-26-49-am-60c752f78ede4866017dfe32.jpeg

Penanaman dengan sistem hidroponik memiliki banyak kelebihan daripada penanaman dengan sistem konvensional, antara lain lebih sedikit ruang yang digunakan, sistem hidroponik dapat ditempatkan di mana saja, lebih singkat waktu tumbuh, lebih mudah penerapannya, nutrisi dapat didaur ulang atau disiram ke tanaman biasa, serta tidak adanya pestisida.

Ketua kordinator kelompok PMM 86 UMM Renaldhi Febriyanto mengatakan, "Dikarenakan lahan perkotaan mulai berkurang dan kurangnya potensi pemanfaatan lahan pada daerah perkotaan, maka kami ingin berbagi ilmu yang kami dapat mengenai pemanfaatan lahan sempit dan terbatas di perkotaan dengan metode penanaman hidroponik sistem wick, agar warga daerah tersebut dapat memanfaatkan lahan sempit dan mengurangi biaya pengeluaran untuk konsumsi". 

Kegiatan ini mendapatkan respon baik dari  masyarakat setempat mengingat bahwa pada era pandemi COVID-19 kebanyakan dari masyarakat kurang produktif dan mampu menghasilkan barang yang dapat dikonsumsi tanpa mengeluarkan biaya yang besar. 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun