Mohon tunggu...
Nabil Muhammad Alawi
Nabil Muhammad Alawi Mohon Tunggu... Lainnya - "Sekecil tulisan untuk peradaban yang lebih beradab"

Instagram : nabilm_alawi | Terimakasih.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Refleksi Diri Seorang Mahasiswa #1: Proaktinasi Akademik dan Perkuliahan Bukan sebagai Arena Balapan

31 Maret 2021   06:20 Diperbarui: 31 Maret 2021   06:47 2062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih membekas dalam ingatan ketika secarik kertas dengan goresan tinta bertuliskan identitas serta harapan terbukanya kesempatan melanjutkan kewajiban Thalabul Ilmi di strata tertinggi dalam pendidikan. Kerja keras, perjuangan, sepenggal ucapan manis serta iringan do’a dari orang tua, ustadz dan ustadzah, kerabat serta sahabat terucap dengan jelas tentang pencapaian keberhasilan melalui perantara ujian SPAN-PTKIN. Hingga akhirnya semua itu mampu menjembatani keberhasilan menuju gerbang awal kesuksesan. Keberhasilan yang didapat tidak akan tercapai tanpa adanya ridho dari Alloh SWT yang tanpa henti mencurahkan segala kasih sayang dan rahmat-Nya kepada kita.

Bertambahnya pencapaian keberhasilan bertambah pula tingkatan, pandangan serta harapan bagi seseorang untuk bisa melakukan suatu perubahan. Mahasiswa, nama itulah yang akan memiliki sejuta tanggungan terhadap apa yang telah dicita-citakan oleh dirinya dan orang disekitarnya. UU No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi yang mendefinisikan bahwa mahasiswa merupakan peserta didik pada jenjang Pendidikan Tinggi. Sedangkan, Pendidikan Tinggi memiliki kewajibannya untuk menyelenggarakan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat atau yang dikenal sebagai Tridharma Perguruan Tinggi. 

Perguruan Tinggi yang memiliki orientasi kepada pengembangan potensi mahasiswa, lulusan yang menguasai cabang ilmu pengetahuan dan teknologi, menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penelitian dan tentunya terwujudnya pengabdian kepada masyarakat berbasis penalaran dan karya penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karenanya sangat disayangkan ketika mahasiswa mengalami prokrastinasi akademik.

Prokastinasi akademik merupakan perilaku menunda-nunda mengerjakan ataupun menyelesaikan tugas-tugas akademik. Hasil studi empiris oleh Burns, Dittman, Nguyen dan Mitchelson mengungkapkan hasil dari menunda-nunda bahwa seseorang akan kehilangan waktu, kesehatan yang terganggu dan harga diri yang rendah. Pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Ferrarri dan Tice, Prokastinasi dapat dikaitkan dengan kecemasan dan ketakutan terhadap kegagalan. 

Menunda-nunda dianggap sebagai hambatan mahasiswa dalam mencapai kesuksesan akademis karena dapat menurunkan kualitas dan kuantitas dalam pembelajaran, menambah tingkat stress dan berdampak negatif dalam kehidupan bermahasiswa. Namun ada juga beberapa mahasiswa yang sengaja melakukan prokrastinasi akademik karena disebabkan dengan berbagai suatu alasan tertentu.

Sungguh, menjadi seorang mahasiswa bukan hanya menjadi sesuatu kebanggaan tetapi dapat menjadi suatu beban yang berat karena menjadi mahasiswa bukan berbicara tentang pembelajaran di kelas saja tetapi bagaimana mengimpelementasikan keilmuan, peran dan fungsinya sebagai mahasiswa. Menurut HR. Ibnu Hibban dan At-Tirmidzi No.2417 yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

رَوى ابنُ حِبَّانَ والترمذيُّ في جامِعِه أنَّ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم قالَ: “لا تزولُ قَدَمَا عبدٍ يومَ القيامةِ حتَّى يُسألَ عن أربعٍ عَن عُمُرِه فيما أفناهُ وعن جسدِهِ فيما أبلاهُ وعن عِلمِهِ ماذا عَمِلَ فيهِ وعن مالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وفيما أنفقَهُ

“Tidak akan bergeser kedua telapak kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat nanti sampai ditanya empat perkara ini: Umurnya, untuk apa dia habiskan; Tubuhnya, untuk apa dia manfaatkan; Ilmunya, sejauhmana dia amalkan; serta Hartanya, dari mana dan digunakan untuk apa”

Memang Allah SWT telah memerintahkan kepada kita untuk menuntut ilmu karena menuntut ilmu hukumnya wajib. Sebagaimana dalam HR. Ibnu Majah No. 224, dari sahabat Anas bin Malik R.A, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir No. 3913 yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda: 

 طَلَب الْعِلْم فَرِيْضَة عَلَى كُلِّ مُسْلِم

”Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun