Mohon tunggu...
Nabilatul Kamilia
Nabilatul Kamilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis Pemula

Seorang mahasiswa yang ingin menjadi penulis untuk berbagi informasi. Dan juga Ingin menjadi seorang penulis yang tulisannya bisa memotivasi banyak orang. Karya terbit : Novel Senior Sombong My Husband.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kumpulan Puisi dengan Diksi yang Indah

12 Januari 2022   11:37 Diperbarui: 24 Februari 2022   12:46 38463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setiap puisi, novel, cerpen dan beberapa karya tulis pasti memiliki hak ciptanya masing-masing. Begitupun dengan 2 puisi yang akan saya tuliskan di bawah ini. Saya harap tidak ada aktivitas plagiasi dari karya di bawah ini, kalian boleh menjadikannya contoh tapi tidak untuk di jiplak. Selamat membaca.

A. Puisi pertama

Terlalu Memaksa Tuk Sempurna

Karya : Nabilatul Kamilia

Seperti biasa
Malam ini ku bersandar
Bersandar pada dahan kayu yang kukuh
Menatap jauh nabastala, terpancar sinar rembulan dan juga bintang
Seakan-akan bergembira di atas sana

Pikiranku pun mengajak berkelana
Memikirkan kehidupan masa depan
Memikirkan asmara
Memikirkan masalah silih berganti
Memikirkan masa lalu sedikit kelam karenanya

Bahkan terlintas di pikiranku
Mengapa sampai saat ini aku tak menjadi apa apa
Mengapa sampai detik ini aku tetap ditempat yang sama
Tanpa ada kemajuan
Tanpa sadar ku terjatuh terlalu dalam, sakit rasanya

Wahai diriku
Maafkan aku jika tak lagi mempercayaimu
Maafkan aku jika tak lagi menghargaimu
Padahal, begitu banyak usaha yang telah kamu berikan untukku
Untuk membahagiakan diriku yang entah ada dimana

Aku lupa untuk bersyukur
Hingga terjebak dalam pikiran yang tak seharusnya di pikirkan
Aku tau, suatu kesalahan yang besar
Ketika memaksa diri ini untuk menjadi manusia sempurna
Padahal, Sang Pencipta pun telah memenuhi apa yang kubutuhkan

Untuk menjalani hidup
Untuk memperbaiki apa yang seharusnya di perbaiki
Maaf, maafkan aku
Tak pantas ku paksa paripurna
Karena tak ada yang sempurna
Sungguh, sempurna itu milik Sang Pencipta

Bangkalan, 23 April 2021

B. Puisi Kedua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun