Mohon tunggu...
Nabila Syahidna Amelia
Nabila Syahidna Amelia Mohon Tunggu... Dokter - Social worker

Bener ketenger, Becik ketitik, Ala ketara

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Asma pada Anak

23 Februari 2022   08:00 Diperbarui: 23 Februari 2022   08:03 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Apakah asma itu?

Asma adalah suatu penyakit peradangan yang kronis pada saluran napas. Penyakit ini ditandai dengan gejala berupa mengi, sesak napas, rasa dada tertekan , dan batuk.

Beberapa bentuk asma:

  • asma alergi: asma yang paling mudah dikenali. Biasanya muncul apda masa kanak-kanak dan berhubungan dengan riwayat alergi pada keluarga seperti rinitis alergi, alergi obat dan alergi makanan
  • asma non-alergi: pada beberapa orang mungkin mengalami asma yang tidak berhubungan dengan a%lergi. Respons terhadap pengobatan kortikoseroid juga lebih rendah dibanding dengan asma alergi.
  • asma awitan dini: asma yang muncul pada anak < 12 tahun
  • asma awitan dewasa: lebih sering terjadi pada wanita
  • asma dengan obesitas
  • asma okupasional: terjadi dan memberat saat bekerja
  • asma neuropsikologis: asma yang muncul pada orang yang dipicu oleh kondisi kejiwaan dimana terdapat ansietas maupun depresi
  • asma yang terjaid pada perokok atau mantan perokok

Bagaimanakah gejala asma pada anak?

Anak dapat mengalami batuk terutama pada malam dan dini hari, terdapat sesak dan kesulitan bernapas saat serangan. Terdapat suara "ngik-ngik" pada saat bernapas yang dikenal dengan istilah mengi. Pada anak yang lebih kecil dapat terjadi penurunan aktivitas dan perilaku sosial dimana anak tidak bermain maupun berlari sebanyak anak sebayanya. Selain itu adanya riwayat asma pada keluarga maupun riwayat alergi juga dapat menjadi penanda asma pada anak yang mengalami gejala gejala diatas.

Faktor Risiko terjadinya asma

Faktor risiko asma terbagi menjadi 2, yaitu faktor genetik dan non genetik.

1. Faktor genetik: kontribusi faktor genetik mencapai 90% pada anak-anak. Bahkan faktor genetik juga berperan pada respons terhadap pengoabtan asma.

2. Faktor non-genetik: Beberapa faktor yang berperan seperti

  • Vitamin D

Berbagai penelitian menunjukkan adanya hubungan antara defisiensi atau kekurangan vitamin D dengan gejala asma yang buruk. Rendahnya level vitamin D pada ibu selama kehamilan berhubungan dengan kejadian mengi pada anak-anak.

  • Paparan asap rokok

Ibu yang merokok selama kehamilan serta selama masa pertumbuhan anak dapat meningkatkan risiko terjadinya mengi dan asma pada anak. Paparan nikotin pada janin dapat mempengaruhi perkembangan paru janin.

  • Polusi udara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun