Mohon tunggu...
Nabila Sofia
Nabila Sofia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Dreamies

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Istilah Kelekatan dan Pengasuhan Anak Usia Dini

22 September 2021   19:09 Diperbarui: 22 September 2021   19:15 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masih membahas tentang anak usia dini, kali ini penulis akan menjelaskan apa itu kelekatan (attachment) dan pola pengasuhan anak usia dini. Apa maksud dari keduanya? simak pembahasan berikut.

A. Kelekatan (attachment)

Istilah kelekatan atau attachment ini kali pertama dikemukakan oleh salah seorang psikolog bernama John Bowlby yang berasal dari Inggris pada tahun 1958 yang kemudian difoemulasikan dengan lebih lengkap oleh Mary Ainsworth di tahun 1969. Singkatnya, mereka didalamnya telah dijelaskan bahwa kelekatan merupakan suatu hubungan emosional antara dua orang yang  bersifat kuat atau abadi. 

Contohnya seperti bayi dan pengasuhnya, yang mana melibatkan rasa kasih sayang yang bersifat timbal  balik dan timbulnya suatu keinginan untuk mempertahankan kedekatan fisik antara keduanya. Sebagaimana penjelasan Santrock, 2007: 36) yang memiliki pengertian yang sama dengan yang telah tertulis sebelumnya, ia menjelaskan pengertian kelekatan adalah suatu ikatan emosional yang bersifat kuat antara dua orang.

Ikatan tersebut dapat dikembangkan dengan cara melalui interaksi  anak dengan orang yang memiliki peran khusus di dalam kehidupannya, biasanya orang tersebut adalah orang tua mereka. Dijelaskan dalam sebuah jurnal, mereka menambahkan bahwa kelekatan ialah ikatan antara dua orang yang lebih spesifiknya ialah orang tua dan anak-anak ataupun lebih, yang menimbulkan rasa aman dan nyaman dalam kurun waktu dan juga ruang tertentu yang bersifat timbal balik dan juga bertahan lama. Dijelaskan oleh Bowbly, bahwa ada tiga gaya kelekatan yaitu;

1. Secure Attachment 

Secure attachment ini juga kenal dengan pola aman. Istilah ini dapat dikaitkan dengan pengertian yaitu anak percaya sosok ibu ialah orang yang selalu siap dalam mendampingi anaknya. Dengan ini anak tentu akan mempunyai suatu keberanian pada saat mengeksplor lingkungan mereka. Orang tua dikatakan sebagai sosok yang sensitif dan juga responsif, penuh cinta dan kasih sayang pada saat si kecil membutuhkan perlindungan, selalu siap memberikan bantuan ketika si kecil berada dalam keadaan terancam maupun membahayakan.

2. Resistant Attachment 

Dijelaskan bahwa anak itu menganggap orang tua atau ibunya tidak selalu ada dan juga bersikap responsive ketika anak membutuhkan bantuan mereka. Sehingga hal ini dapat mengakibatkan pada anak seperti mudah merasa cemas pada saat berpisah dengan orang tuanya, terkadang cenderung bergantung pada orang lain, menuntut akan perhatian yang lebih dan juga sering merasa cemas dalam proses mengeksplorasi atau menjelajahi lingkungan mereka.

3. Avoidant Attachment

Dijelaskan bahwa avoidant attatchment ini biasa disebut dengan pola menghindar. Anak akan melakukan suatu penolakan terhadap adanya kehadiran figur yang lekat. Hal ini sering terjadi karena orang tua atau figur lekat selalu menghindari dari anak. Oleh karenanya hal itu dapat menyebabkan anak menjadi tidak percaya diri karena tidak adanya respon ketika anak menginginkan kadsih sayang darri orang tua mereka. Dengan hal ini anak mungkin akan menuunjukkan rasa tidak aman karena menghindari ibunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun