Mohon tunggu...
Nabila Sofia
Nabila Sofia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Dreamies

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ternyata Otak dan Emosi Berkaitan Erat !

9 Mei 2021   23:41 Diperbarui: 9 Mei 2021   23:50 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Perlu diketahui bahwa otak merupakan pengendali perasaan, pikiran dan perilaku setiap manusia".

Seperti yang penulis sampaikan pada artikel sebelumnya, manusia memiliki organ yang bernama otak dimana ia memiliki fungsi yang sangat kompleks dalam pertumbuhan dan perkembangan setiap manusia. Otak sendiri terbagi menjadi tiga bagian, yaitu otak besar  atau depan (sereberum), otak kecil atau tengah (serebelum) dan otak belakang. Otak besar adalah saraf utama yang mana dapat mengendalikan atau mengontrol kegiatan yang dilakukan tubuh manusia. Ia juga memiliki fungsi sebagai pusat kesadaran dan pengendali kesadaran manusia, salah satunya ialah perasaan emosi yang dialami oleh tubuh kita. Tak hanya itu, otak besar juga berfungsi sebagai pusat ingatan manusia. Tak jarang juga ditemukan apabila seseorang mengalami kecelakaan dan memiliki luka atau terkena benturan dikepalanya, ia akan kehilangan ingatan atau yang biasa disebut dengan amnesia. Hal ini terjadi karena adanya gangguan yang terjadi pada otak besar sehingga berakibat pada hilangnya ingatan seseorang tersebut karena adanya benturan dikepalanya. Dan hal seperti ini memang sering terjadi. 

Pada setiap pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada manusia, tak hanya fisik yang terlihat saja yang dapat tumbuh dan berkembang, namun otak juga ikut serta dalam perkembangan dan pertumbuhan yang ada. Otak juga tak memiliki ukuran yang sama, contohnya ialah otak tengah memiliki ukuran yang lebih kecil daripada otak depan (sereberum). Tak hanya ukuran, tentu masing- masing juga memiliki fungsi dan peranan yang berbeda. Di dalamnya terdapat struktur yang bekerja sesuai dengan fungsinya. Dalam struktur otak terdapat salah satu bagian yang disebut Amigdala. Amigdala ini berkaitan langsung dengan emosi. Ia merupakan komponen penghasil perasaan emosi dalam diri manusia.

Pemrosesan rasa takut juga bertempat pada area emosi yang ada didalam otak, tepatnya di sistem limbik. Dan salah satu klusternya ini adalah Amigdala. Ia bekerja dalam proses manusia ketika marah yang mana hal ini tentunya dipicu oleh kemarahan seseorang sehingga menjadikannya berpotensi untuk mengambil suatu tindakan tertentu. Amigdala juga memiliki peran dalam  bersiap ketika datang suatu ancaman atau bahaya pada diri seseorang. Dan amigdala ini lah ang menjadikan orang bertindak pada saat tertekan dalam keadaan genting seperti berteriak, berlari maupun melawan. Wah sungguh hebat bukan?

"Bagaimana mungkin hal itu terjadi ?"

Jawabannya adalah, didalam otak manusia terdapat bagian otak yang disebut hipotalamus hipofisis. Pada saat seseorang sedang marah, maka hipotalamus hipofisis yang ada didalam otak orang tersebut  telah memerintahkan kelenjar yang berada diatas ginjal untuk melepas zat kimiawi yang bernama adrenalin dan nonadrenalin. Setelah keluarnya zat kimiawi tersebut maka akan terjadi  hal-hal sebagai berikut;

-jantung yang berdegup kencang

-tekanan darah yang tinggi

-nafas yang tidak beraturan dan mendorong pankreas untuk mengatur keseimbangan kadar gula yang ada didalam darah

-suhu tubuh mendadak naik

-kulit berkeringat

Terjadinya beberapa hal diatas ini bertujuan untuk mempersiapkan tubuh untuk "berlari atau melawan". Apabila memilih berlari, maka yang diperlukan orang  tersebut adalah otot rangka yang kuat, jadi ia memerlukan energi dari gula dan juga aliran darah yang banyak, serta oksigen yang mencukupi.

Amigdala ini bertugas sebagai radar bagi manusia. Yaitu radar kepekaan terhadap adanya bahaya atau ancaman yang terjadi sehingga kita bisa meberikan tanggapan cepat terhadap kejadian tersebut dan menjadikan manusia dapat bertahan hidup dalam kondisi atau situasi yang selalu berubah-ubah.

"Lalu apa yang terjadi jika seseorang tidak bisa bertindak dengan baik ketika terjadi ancaman tiba-tiba "

Masalah ini akan terjadi apabila ancaman yang datang malah disambut dengan rasa emosional oleh orang tersebut maka akan terjadi suatu kemarahan baik pasif maupun aktif yang sifatnya individual. Kemarahan yang tak terkendali akan berakibat besar di kemudian hari yang juga dapat menimbulkan suatu penyesalan mendalam atau hal yang memalukan bahkan juga tak terampuni. Karenanya otak memiliki andil besar sebagai pengendali reaksi emosional apa yang akan dihasilkan oleh manusia. Ahli mengatakan bahwa orang-orang yang  mudah terlusut amarahnya ialah orang yang memiliki tingkat kadar serotoninnya rendah. Biasanya mereka adalah orang yang ketika marah akan bertindak semaunya dan sangat tidak pandang bulu bahkan ia juga bisa menggunakan kekerasan disaat marah.

Inilah yang dapat penulis sampaikan, walaupun sedikit namun penulis harap pembaca dapat mengerti dan memahami apa yang te;ah penulis sampaikan didalam artikel kali ini. Mungkin pembaca bisa mencari sumber referensi yang lebih lengkap dan lebih terpercaya guna mendapatkan jawaban tepat yang belum ditemukan pada laman ini. Semoga bermanfaat!

Sumber referensi:

https://www.kompasiana.com/www.nuradisetyo.com/5529db4df17e615732d623f8/antara-emosi-dan-otak-kita

http://blog.angsamerah.com/marah-dan-otak/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun