Mohon tunggu...
Nabila Sofia
Nabila Sofia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Dreamies

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Reseptif pada Anak Usia Dini

9 Maret 2021   22:20 Diperbarui: 9 Maret 2021   22:48 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa adalah alat komunikasi. Maka dari itu penting bagi kita sebagai manusia atau makhluk sosial memahami dan mengerti tentang berbahasa. Apalagi dalam kegiatan sehari-hari, kita selalu melakukan komunikasi dan berbahasa. Bahkan untuk anak usia dini pun kemampuan berbahasa maupun berkomunikasi juga tidak kalah pentingnya. Pada masa kanak- kanak kemampuan berbahasa ini memiliki tingkatan kemudahan tersendiri apalagi saat memahami pengetahuan atau hal baru, anak akan sangat mudah menangkapnya. Karena sejatinya anak memiliki karakteristik mudah meniru sehingga saat ada orang dewasa sedang berbicara anak akan mengamatinya dan melihat bagaimana pelafalan kata yang diucapkan orang tersebut.  Menurut seorang ahli, anak memperoleh bahasanya yaitu dari bagaimana ia memperoleh pengalaman saat mendengar apa saja yang ada di lingkungannya sehari- hari. Kemudian apa itu bahasa reseptif ?. Bahasa reseptif adalah sebuah  proses penerimaan bahasa yang mana melalui indera pendengar anak atau manusia. Bahasa reseptif ini diperoleh dari cara anak saat mendengar suatu hal yang biasanya juga berasal dari gerakan atau mimik wajah bahkan juga nada saat bersuara yang ditangkapnya menjadi sebuah kata. Kemudian, setelah melakukan hal tersebut anak akan mulai melakukan komunikasi dengan menggunakan dan menggabungkannya dengan mimik wajah dan juga gerakan tubuh yang akhirnya diungkapkannya menjadi kata- kata yang di ungkapkan. Inilah yang disebut bahasa reseptif. Perkembangan reseptif tentu berbeda- beda tahapannya sesuai dengan berapa usia anak. Kali ini, penulis akan membahas tentang perkembangan reseptif yang dialami anak pada usia 0-5 tahun.

Perlu diketahui bahwa bicara dan bahasa memiliki perbedaan tertentu. Bicara adalah kemampuan seseorang dalam bersuara saat mengeluarkan kata- kata. Sedangkan bahasa adalah salah satu cara dalam menyatakan dan juga menerima informasi. Dan keduanya ini merupakan dua hal yang berbeda. Perkembangan bahasa pada anak sendiri juga terbagi menjadi dua hal yang antara lain adalah Bahasa beseptif dan juga bahasa Ekspresif. Namun, kali ini penulis hanya akan membahas mengenai perkembangan bahasa Reseptif dalam tahapan usia yang berbeda- beda. Yuk simak penjelasan dibawah ini!

1. Bahasa Reseptif Anak

- Usia 0-3 Bulan

Seperti yang sudah tertera diatas tadi, kurang lebih bahasa reseptif memiliki artian sebagai suatu kemampuan dalam proses mengerti pada apa yang didengar dan juga apa yang dilihat.Contohnya, bayi yang baru lahir itu juga mendengarkan suara apa saja yang terjadi disekitarnya. Seperti saat ada suara keras yang bisa mengagetkan ia akan menangis dan tentunya juga kaget. Inilah bukti bahwa anak yang baru lahir telah memiliki kemampuan reseptif. Selanjutnya, anak lama kelamaan akan mengenal suara yang familier didengar olehnya yaitu suara ibunya, anak akan berhenti menangis apabila mendengar suara familier tersebut. Bayi berusia seperti ini cenderung mengamati apa yang dia dengae dengan seksama. Atau bahkan juga merespon suara baru walaupun mungkin suara tersebut tidak pernah terdengar oleh mereka ssebelumnya.

- Usia 4-6 bulan

Pada usia ini anak mengalami kemajuan seperti mulai mengenal dan menikmati irama seperti musik atau nada- nada nyanyian. Lalu anak juga telah mengerti kata tidak atau dengan kata lain mereka sudah bisa menolak kepada hal apa yang mereka tidak inginkan. Mereka juga merespon suara yang bukan suara manusia contohnya seperti suara mainan misalnya. Anak kurang lebih telah mengalami kemajuan pada tahap ini.

- Usia 7-12 bulan

Tahap ini anak lebih menunjukan kemajuan!, anak akan menoleh jika dipanggil oleh lawan bicaranya. Anak juga bisa bermain seperti permainan peek a boo, dan dia sudah bisa memandangi orang yang sedang berbicara. Istimewanya, mereka juga telah dapat mengenal kata Papa dan Mamanya! Hebat bukan?. Mereka juga bisa merespon saat kita meminta barang yang ada ditangannya, atau meminta tolong untuk mengambilkan mainanya untuk diberikan kepada kita misalnya. Dan mereka juga bisa menjawab pertanyaan sederhana dari lawan bicaranya.

- Usia 1-2 tahun

Mereka makin hebat, anak telah dapat menunjuk dan membedakan nama- nama barang atau menunjuk nama dari gambar yang disediakan seperti gambar hewan- hewan contohnya. Mereka juga mengenal bagian-bagian tubuh seperti nyanyian head, shoulders, knees and toes dan juga bagian wajah seperti hidung, mulut, kuping, mata dan lain- lain. Mereka juga mulai dapat mendengarkan cerita, nyanyian maupun dongeng yang diucapkan oleh orang dewasa atau ibunya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun