Mohon tunggu...
Nabila Sofia
Nabila Sofia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Dreamies

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Itu Collaborative Learning?

7 Desember 2020   23:34 Diperbarui: 7 Desember 2020   23:56 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam kegiatan belajar mengajar tentunya banyak dibutuhkan sebuah keterampilan. Seorang pendidik yang terampil tentunya akan lebih memiliki banyak variasi dalam cara mengajarnya. Kreativitas yang ada akan membuat kegiatan belajar mengajar semakin nyaman untuk dilakukan. Dan Collaborative Learning ini adalah salah satu bentuk sebuah keterampilan mengajar. Collaborative Learning adalah sebuah teknologi pembelajaran yang bertujuan untuk menyediakan peluang guna menuju pada kesuksesan dari praktek praktek pembelajaran.

Sedangkan Collaborative sendiri memiliki pengertian yaitu merupakan proses belajar kelompok dimana seluruh anggota kelompok menyampaikan dan menyumbangan informasi, pengalaman, ide, sikap, berpendapat, kemampuan dan juga keterampilan masing-masing anggota kelompok guna bersama-sama dalam memahami suatu hal yang didiskusikan. Dalam menerapkannya, Collaborative Learning ini yaitu bekerja samasecara berpasang pasangan maupun dengan suatu kelompok- kelompok kecil untuk mencapai tujuan belajar bersama-sama. 

Dalam Collaborative Learning, saat melakukannya masing-masing dapat mengurangi adanya perbedaan pendapat yang bisa saja menjadi suatu halangan untuk menyelesaikan suatu masalah. Proses belajar ini lebih kepada bagaimana cara mencapai tujuan belajar dengan toleran dan kerja sama. Siswa yang melakukannya tentu dianjurkan untuk aktif dalam berpartisipasi kegiatan ini dengan bagiannya masing-masing. Yang terpenting adalah pembelajaran ini dapat mengajarkan tentang bagaimana menerima pendapat orang lain, menghormati, dan juga dapat mengembangkan pola berfikir siswa.

Piaget dan Vygotsky juga memiliki pandangan mengenai proses belajar Colaaborative Learrning ini. Ia mengatakan bahwa ada tiga teori yang dapat mendukung strategi pembelajaran collaborative learning ini, yaitu;

1. Teori Kognitif, dalam teori kognitif ini berkaitan dengan pertukaran konsep atau pemikiran dari masing-masing individu dalam sebuah kelompok pada pembelajaran collaborative learning yang menjadikan sebuah proses transformasi ilmu kepada masing-masing anggota kelompok.

2. Teori Konstruktivisme Sosial, dalam melakukan pembelajaran kolaboratif atau Collaborative Learning ini tentunya dibutuhkan suatu kerjasama yang baik dan juga interaksi sosial bagi setiap siswa dalam kelompok belajarnya. Hal ini tentu dapat meninngkatkan salah satu sifat baik yaitu saling menghormati perbedaan yang ada baik pendapat maupun yang lainnya.

3. Teori Motivasi, dalam mengungkapkan pendapat tentunya dibutuhkan suatu keberanian untuk bersuara menyerukan pemikiran masing-masing individu. Tentunya hal itu juga termasuk salah satu cara untuk memotivasi siswanya agar lebih berani dalam berpendapat. Serta pembelajaran seperti ini dirasa akan memberikan lingkungan belajar yang kondusif dan saling memerlukan atau tolong menolong antar sesama.

Tentunya pembelajaran Collaborative Learning ini memiliki beberapa tujuan yang dimilikinya, salah satunya menurut beberapa tokoh seperti Elizabeth E. Barkley, ia mengatakan bahwa collaborative learning bertujuan untuk membentuk pribadi yang otonom dan pandai mengutarakan dan mengaktualkan pendapat dan pemikirannya. Sedangkan menurut Sukasmo, pembelajaran ini memiliki tujuanuntuk membangun suatu dialog, saling berbagi informasi dengan sesamanya baik siswa maupun guru yang dapat menciptakan dan meningkatkan kemampuan mental seseorang atau siswa. Singkatnya pembelajaran Collaborative Learning ini bertujuan untuk membangun dan meningkatkan kemampuan dan pengetahuan siswa agar siswa itu dapat mengutarakan pendapatnya dengan baik sehingga dapat membangun mental yang kuat dalam diri masing-masing siswanya. Namun sebagaimana lainnya, model belajar Collaborative Learning ini juga memiliki kekurangan dan kelebihan masing- masing, yaitu sebagai berikut:

Kelebihan Collaborative Learning menurut Barkley dalam Morgi Dayana yaitu;

 a) siswa belajar musyawarah. 

b) siswa belajar menghargai pendapat orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun