Mohon tunggu...
Nabila Shobawa
Nabila Shobawa Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Focus on the positives and be grateful

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Mencoba Bahagia Versi Diri Sendiri

26 Januari 2021   06:33 Diperbarui: 26 Januari 2021   06:58 837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cinta dan materi sebagai pengukur tingkat kebahagiaan seseorang

Bahagia memiliki banyak arti dan bagi saya bahagia hanya bisa diartikan oleh diri sendiri. Apakah bahagia hanya milik mereka yang memiliki kekasih dan dicintai? Apakah bahagia hanya milik mereka yang bergelimang harta? Atau apakah bahagia hanya milik mereka yang tidak memiliki hutang?

Lantas, apakah mereka yang tidak memiliki pasangan dan tidak di cintai oleh pasangan tidak bahagia? Mereka yang tidak memiliki harta selalu menderita? Dan mereka yang terlilit hutang akan menangis dan bersedih sepanjang masa? Saya katakan tidak. Belajarlah dari sudut pandang yang luas karena semua orang yang berhutang berhak bahagia hanya saja dengan cara yang berbeda.

Perbandingan dalam matematika memang ada, tapi ada baiknya tidak membandingkan tingkat kebahagiaan diri dengan mereka, karena sudah pasti manusia jauh dari kata bersyukur dengan apa yang dimiliki saat ini. Maka dari itu, tidak ada salahnya untuk mencoba bahagia versi diri sendiri.

Pertama cintai love yourself diri sendiri meski belum memiliki kekasih hati. Bahagia bukan hanya milik mereka yang telah memiliki sepasang kekasih tapi bahagia juga ada pada mereka yang berbesar hati menerima jikalau kekasih hati belum juga menghampiri. Masih ada keluarga, teman juga kerabat yang mencintai dan menyayangi sepenuh hati tanpa ada kata menyakiti.

Kedua bersyukur dengan apa yang dimiliki. Bersyukur memang tidak mudah untuk dijalankan meski di bibir mengucapkan bersyukur tapi di hati tetap menggerutu. Lebih susah lagi karena bersyukur tidak ada batasnya, semakin kita pandai bersyukur semakin bertambah pula nikmat yang akan Tuhan berikan.

Ketiga tidak membandingkan apa yang kita miliki dengan apa yang orang lain miliki. Hal ini akan membuat diri sendiri mengalami ketidakbahagiaan jika terus membandingkan dengan orang lain. Jika orang lain di usia muda sudah memiliki kendaraan pribadi, rumah dan lain sebagainya biarkan saja toh itu mungkin dari hasil kerja kerasnya. Sebagai teman justru hal ini bisa dijadikan motivasi untuk terus semangat dalam menggapai mimpi. 

Demikian yang bisa kalian aplikasikan untuk mencoba bahagia versi diri sendiri, selamat mencoba.

Indramayu, 26 Januari 2021 | 06:33

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun