Mohon tunggu...
Nabila Shobawa
Nabila Shobawa Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Focus on the positives and be grateful

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tak Perlu Kejar-kejaran agar Anak Tetap Belajar

18 September 2020   19:20 Diperbarui: 18 September 2020   19:29 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wartakota.tribunnews.com

Sudah tiga bulan lebih belajar di rumah dilaksanakan, beberapa komentar dari para wali murid atau orang tua tentang pendidikan cukup mengejutkan. Salah satunya ibu Eka yang memiliki anak laki-laki berusia 6 tahun. Hampir setiap hari ia harus berjuang menghadapi sang anak lantaran tingkahnya yang membuat sang bunda terkejut. 

Hampir setiap pagi saat kegiatan pembelajaran online dilakukan melalui zoom meeting sang anak mulai bertingkah dengan tiba-tiba pergi bersepeda dan meninggalkan zoom meeting yang sedang berlangsung bersama bu guru. 

Aksi ini tentu membuat sang bunda merasa sedikit jengkel karena tidak sekali dua kali anak melakukan hal demikian, tapi justru sering sekali. 

Dari kejadian ini, sang bunda meminta bantuan sang ayah untuk mendampingi sang anak untuk belajar pembelajaran jarak jauh melalui online. 

Awalnya anak nurut dan mau melaksanakan apa yang diperintah guru dengan didampingi oleh ayah. Beberapa hari kemudian tampaknya sama saja, harus berkejar-kejaran terlebih dahulu dengan anak agar anak mau melaksanakan pembelajaran sesuai jadwal yang telah ditentukan. 

"Wis, bu guru. Aku nyerah dadi guru-guruan," ucap bu Eka menggunakan bahasa Jawa.  

Yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia "Sudah, bu guru. Aku menyerah jadi guru."

Ya, tidak dipungkiri selama masa pandemi ini hubungan anatara ayah dengan bunda tampaknya sedikit dibumbui dengan aroma pertengkaran kecil-kecilan akibat minat anak untuk belajar secara online yang tersendat-sendat. 

Tak perlu kejar-kejaran untuk anak tetap belajar. Menjadikan anak untuk menjadi pribadi yang baik, berkarakter dan cerdas memang tidaklah mudah namun, tidak juga sulit. 

Tetap bimbing dan dampingi anak, jangan sesekali membentak atau memukul anak lantaran tak mau mengikuti kegiatan pembelajaran secara online. 

Lakukan dengan cara yang halus agar anak mau melaksanakan kegiatan pemelajaran tanpa ada paksaan. Jangan hanya menuruti ego para orang tua yang mengharuskan anak untuk menjadi apa yang diinginkan oleh orang tua. Ingat, semua itu ada waktunya. 

Indramayu

Jumat, 18 September 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun